Jumat, 17 Oktober 2014

laporan praktikum genetika tentang mengenal tipe keragaman (variasi). acara 1



LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA



Acara 1
MENGENAL TIPE KERAGAMAN (VARIASI)


Nama        : Dedi Rian Rohmawan
NPM          : E1J013051



Shift: B2. Senin (10.00-12.00)
Kelompok: 1





LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Dasar Teori

  Bila anda memperhatikan teman-teman dikelas anda , dapat dipastikan tidak ada seorangpun yang sama persis dengan anda, baik penampilan wajah, maupun sifat lainya. Bahkan dengan saudara kandung / kembaran anda, kakak atau adik andapun tidak akan sama persis dengan anda. Begitu juga pada hewan, kalau anda perhatikan anak-anak kucing dari satu proses kehamilan dan kelahiranpun berbeda beda seperti warna bulu.
Hal yang sama juga di jumpai pada tumbuhan di alam sekitar. Didalam satu jenis tumbuhan yang sama , misalnya tanaman mangga , kita akan menjumpai bentuk buah yang berbeda-beda, demikian juga rasa dan aromanya.
Keragaman atau variasi ditemui pada hampir semua karakter dari yang paling gampang sampai yang paling sulit, tinggi, lebar, besar atau ukuran volume, bentuk dan tanggap terhadap faktor lingkungan. (Penuntun,2014).
            Dari contoh diatas (tanaman mangga) menunjukkan bahwa didalam organisme hidup didapati/dijumpai berbagai macam dan tipe keragaman. Keanekaragaman itulah yang dikenal dengan istilah ”variasi”. Keindahan itu juga dihadirkan karena adanya variasi. Apa, mengapa, dan bagaimana keragaman/ variasi itu ada sangat menarik untuk dipelajari apa yang menyebabkan timbulnya keragaman/variasi. Keragaman/variasi ditemui pada hampir semua karakter dari yang paling gampang sampai yang paling sulit: tinggi, lebar, besar, berat/massa, volume, ukuran, bentuk, tanggapan terhadap faktor luar lingkungan. Menurut  tolok ukurnya variasi dapat dibagi; variasi yang bersifat kuantitatif seperti; tinggi, berat,dsb. Ingat tinggi seseorang bervariasi dengan selisih milimeter, sejak dari orang yang paling tinggi sampai dengan  denga yang paling rendah. Karena itu sifat kuantitatif bersifat ”kontinum” (urut bersambung menurut deret matematis). Variasi yang bersifat kualitatif seperti; golongan darah, warna kulit, warna bunga, bentuk permukaan biji,dsb. Ingat antara  antara golongan darah dan warna tidak terdapat selisih antaranya yang dapat diukur, karena itu sifat kualitatif disebut juga ”diskontinum” (tidak bersambung menurut derat matematis). (Campbell,1987).
            Tanpa variasi genetik, setiap perubahan lingkungan yang mendadak akan memusnahkan  suatu jenis pada habitat alaminya.Keanekaragaman genetik alami, peranannya dalam evolusi, dan berbagai sistem untuk koleksi, pengawetan, penyebarluasan dan pemanfaatannya. Berdasarkan penyebab timbulnya variasi yaitu; Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secar turun-temurun dari satu sel ke sel lainnya. Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti; intensitas cahaya, kelembaban, pH,kesuburan tanah dan kelembaban.(suryati,2014)
    Secara teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi dua yaitu Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa. (Syamsuri, 2002). Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-faktor lingkungannya sama dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya berbeda. Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif yang sesuai untuk kondisis tertentu. (Welsh, 1991)
Keanekaragaman individu memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen. factor genotif yang berinteraksi dengan factor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif. (Syamsuri, 2002)


2.1 Tujuan Paktikum
            Tujuan praktikum yang pertama ini yaitu; Mengamati dan mengenal tipe-tipe keragaman pada tanaman.













BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1 bahan dan alat yang digunakan pada praktikum kalini yaitu:
·         Bahan
-          Biji serealia (padi, jagung dan ketan)
-          Biji kacang-kacangan (kacang tanah dan kacang merah)
-          Bunga asoka
·         Alat-alat
-            Penggaris
-            Pena
-            Kaca pembesar

2.2 Cara kerja
            Cara kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu:
1.      Mengamati biji-bijian yang telah disediakan oleh pihak laboratorium  dan bunga yang dibawa oleh praktikan.
2.      Mencari dan mendapatkan paling sedikit tiga ciri yang berbeda untuk suatu sifat/ karakter yang ditemukan oleh praktikan.
3.      Catat dalam bentuk tabel keragaman yang ditemukan dan digambar.













BAB III
HASIL PENGAMATAN

3.1    Data hasil pengamatan

3.1.1        pengamatan pada biji kacang-kacangan
No
Hal yang diamati
Kacang tanah (k.1)
Kacang tanah (k.2)
Kacang merah
1
Bentuk
Gemuk bulat
Lonjong keriput
Gemuk lonjong
2
Warna
Coklat kekuningan
Coklat muda
Merah
3
Letak hilum
Diatas ujung yang runcing
Dibawah ujung yang tumpul
Diatas ujung yang runcing
4
Ujung kacang
Runcing
Tumpul
Runcing
5
Ukuran
Besar
Kecil
Besar
6
Panjang
1 cm
1.3 cm
1.5 cm


3.1.2        Pengamatan pada biji serealia
3.1.2.1  pengamatan pada jagung
No
Hal yang diamati
Jagung manis
Pop corn
Jagung hibrida
1
Warna
Kuning ( setelah diberi fungisida menjadi merah)
Kuning
Gemuk kotak
2
Bentuk
Lonjong keriput
Bulat pendek
Kuning
3
Panjang
0.9 cm
0.5 cm
1.2 cm






3.1.2.2  pengmatan pada beras dan ketan
No
Hal yang diamati
Beras biasa
Beras merah
Ketan putih
Ketan hitam
1
Bentuk
lonjong
Lonjong
Lonjong
Lonjong
2
Warna
Putih bening
Merah
Putih gelap
Hitam
3
Panjang
0,7 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,7 cm

3.1.2.3  pengamatan pada padi
No
Hal yang diamati
Padi sawah
Padi burung
Padi pondok kuning
1
Warna
Kuning
Kuning kecoklatan
Kuning kehitaman
2
Bentuk
Lonjong
Bulat kecil
Gemuk lonjong
3
Panjang
0,7 cm
0,4 cm
0,6 cm


3.1.2.4  pengamatan pada bunga asoka
No
Hal yang diamati
Asoka merah (1)
Asoka merah  (2)
Asoka merah (3)
Asoka kuning
1
Warna bunga
Merah
Merah
Merah
Kuning
2
Bentuk daun
Lebar besar
Kecil runcing
Besar runcing
Kecil runcing
3
Tipe tangakai bunga
Banyak cabang
Satu cabang
Banyak cabang
Satu cabang
4
Susunan daun
Jarang
Rapat
Jarang
Rapat
5
Bentuk bunga
Kecil runcing
Lonjong runcing
Besar
Loncong runcing






BAB IV
PEMBAHASAN

            Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan berbagai macam ciri yang berbeda baik dari segi warna, bentuk, ukuran dan banyak lagi ciri lainnya. pada suatu jenis tanaman baik dalam satu spesies maupun yang berbeda spesies. Pada praktikum tentang tipe keanegaragaman yang telah dilakukan yaitu mengamati berbagai variasi pada biji serealia (padi, jagung, ketan dan beras), biji kacang-kacangan (kacang tanah, dan kacang merah) dan bunga asoka.
            Pada pengamtan yang pertama yaitu mengamati biji kacang-kacangan (kacang tanah dan kacang merah), didapatkan hasil pengamatan pada kacang tanah yaitu kacang tanah memiliki bentuk gumuk bulat ada juga yang memiliki bentuk lonjong keriput, memiliki warna coklat kekuning-kuningan dan coklat muda, adapun letak hilum pada kacang tanah yaitu: terletak pada ujung kacang yang runcing ada juga yang terletak pada ujung kacang yang tumpul, ukuran ada yang besar ada juga yang kecil pada pengamatan kacang pertama memiliki ukuran 0,7 cm sedangkan pada pengamtan kacanang kedua memiliki ukuran 1,3 cm. Dan adapun hasil dari pengamatan pada kacang merah diantaranya kacang merah ini memiliki bentuk gemuk lonjong, berwarna merah, memiliki ukuran besar dengan panjang sekitar 1,5 cm dan ujung pada kacang merah runcing, kacang merah juga memiliki hilum yang terletak pada ujung runcing bangian atas.
            Selanjutnya pengamatan kedua yaitu mengamati berbagai variasi pada biji  tanaman serealia. Ada pun pengamatan yang dilakukan diantaranya adalah pada padi sawah, padi sawah ini memiliki warna kuning, bentuk bulat dan panjang sekitar 0,7 cm. Padi sawah memiliki yang lebih panjang dibandingan dengan padi burung, padi burung hanya memiliki panjang sekitar 0,4 cm, bentuk bulat kecil dengan warna kuning kecoklatan. Sedangkan pada padi pondok kuning memiliki ukuran panjang yang hampir sama dengan padi sawah yaitu 0.6 cm dengan bentuk gemuk lonjong dan berwarna kuning kehitaman. Pengamatan selanjutnya pada tanaman serealia yaitu ketan putih dan ketan hitam. Ketan putih memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan dengan ketan hitam dengan ukuran 0,5 cm banding 0,7 cm, ketan putih memiliki bentuk lonjong sedangkan ketan hitam memiliki bentuk gemuk lonjong. Selanjutnya pengamatan pada beras, pengamatan pada beras ini yaitu membandingkan antara beras biasa dengan beras merah. Dilihat dari segi warna sudah jelas berbeda, beras biasa memiliki warna putih bening sedangkan beras merah memiliki warna merah, akan tetapi beras biasa memiliki ukuran lebih panjang dibandingkan dengan beras merah dengan perbandingan ukuran 0,7 berbanding 0,5 cm. Terakhir pengamatan pada biji serealia yaitu pada tanaman jagung, terdapat tiga jenis jagung yang diamati, pertama jagung manis, jagung manis ini memiliki bentuk lonjong keriput, memiliki warna dasar kuning akan tetapi berubah manjadi merah ketika diberi fungisida, jagung manis ini memiliki panjang sektar 0,9 cm. Kedua jagung pop corn, pop corn ini memiliki bentuk bulat pendek dengan panjang hanya 0,5 cm dan berwarna kuning dan yang yang ketiga yaitu jagung hibrida. Jagung hibrida memiliki ukuran besar dibandingkan dengan pop corn dan jagung manis, dengan ukuran 1,2 cm dan memiliki bentuk gemuk kotak.
            Yang terakhir yaitu mengamati variasi pada bunga asoka, terdapat empat jenis bunga asoka yang diamati. Pertama bunga asoka 1, memiliki warna bunga merah, bentuk bunga kecil-kecil dengan unung yang runcing, tipe tangkai bunga memiliki banyak cabang dengan susunan daun jarang dan memiliki ukuran daun yang lebar dan besar. Selanjutnya pada bunga asoka 2, memiliki bunga dengan warna merah, bentuk bunga lonjong juga beruncing dengan tipe tangakai bunga hanya memiliki satu cabang, juga memiliki susunan daun yang rapat dengan ukuran kecil-kecil. Selanjutnya pada bunga asoka 3, memilki warna bunga kuning, dengan bentuk yang lonjong dengan ujung yang runcing, tipe tangkai bunga satu cabang, memiliki susunan daun yang rapat dengan bentuk daun kecil dengan ujung runcing. Terakhir pengamtan pada bunga asoka 4, bunga ini memiliki warna merah, dengan ukuran bunga besar dan memiliki tipe tangkai bunga banyak cabang, memiliki susunan daun jarang dengan bentuk daun besar dengan ujung runcing.














BAB V
KESIMPULAN
            Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai tipe-tipe keragaman pada tanaman, maka dapat diambil kesimpulan bawha: Setiap tanaman memiliki ciri tersendiri dengan variasi yang berbeda berdasarkan tolok ukurnya dan dibagi menjadi dua kriteria, yaitu variasi yang bersifat kuantitatif dan variasi yang bersifat kualitatif. Adapun variasi kuantitatif dapat berupa lebar daun, ukuran biji, dan sebagainya, yang dapat dihitung dengan angka-angka. Sedangkan variasi kualitatif dapat berupa warna bunga, bentuk permukaan biji dan lain sebagainya. Setiap tanaman memiliki gen yang berbeda bentuk dan sifatnya, karena setiap pencirian tanaman ditentukan dari kondisinya, baik dari keturunannya maupun lingkungan dimana ia tumbuh dan hidup. Faktor keturunan (faktor genetik) akan bersifat kekal dan selalu diwariskan dari satu sel ke sel lainnya. Namun sebaliknya,  faktor lingkungan (faktor non genetik) tidak diturunkan pada keturunan selanjutnya karena factor lingkungan sifatnya tidak kekal dan selalu mengikuti kondisi lingkungan itu sendiri dari waktu ke waktu yang selalu berubah tergantung pada intensitas cahaya, kelembaban, temperatur, peran makhluk hidup dan lain-lain.

















Jawaban Pertanyaan

1.  Apa pentingnya keragaman?
            Jawab :
     Karena dengan adanya keragaman/variasi kita dapat membedakan makhluk hidup dari segi bentuk, warna, ukuran, tempat hidup, tingkah laku, bentuk interaksi, golongan darah.

2.  Apa kemungkinan yang menyebabkan keragaman genetik? Berikan contoh yang 
spesifik!
          Jawab:
            Karena adanya keragaman gen, maka sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi atau keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi. Contohnya pada manusia. Seorang anak kembar, keduanya tidak akan serupa atau sama persis. Pasti saja terdapat perbedaan, misalnya bulu matanya, bentuk hidunganya, tingginya,dan lain-lain walaupun mereka mempunyai gen yang sama yang berasal dari kedua orang tuanya. Contoh lain, Tumbuhan kaktus. Tumbuhan kaktus yang ada di daerah tropis dan yang di gurun pasti memiliki ciri yang berbeda, kaktus yang tumbuh di gurun memiliki duri dan akar yang lebih panjang daripada kaktus yang hidup di daerah tropis.

  3.Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa penyebab keragaman adalah karena genetik atau lingkungan?
                          Jawab:
            Karena keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi/keragaman. Sebab gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang menentukan sifat makhluk hidup. Kalau lingkungan mempengaruhi keragaman, walaupun gennya sama tapi bila ditanam dilingkungan yang berbeda maka akan menimbulkan variasi/ keragaman. Bukan hanya itu saja, lingkungan yang tidak mendukung juga akan menimbulkan keragaman, karena lingkungan faktor yang mempengaruhinya yaitu, pH tanah, intensitas cahaya matahari, kesuburan tanah, dll.Sebagai contoh pisang curup. Pisang curup yang ditanam di curup dan yang ditanam di muko-muko akan berbeda jauh jika dilihat dari kualitas rasanya. Pisang curup yang ditanam di curup akan memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan ketika pisang curup ini ditanam di muko-muko, rasa pisang yang dihasilkan kurang manis.


DAFTAR PUSTAKA

Campbell.N.A,dkk1987.Biologi.Jakarta: Erlangga.
            http://www.biology.com/campbell.Bab 14. (diakses pada: Senin, 10 Maret 2014)

Suryati,Dotti,dkk.2013. Penuntun Praktikm Genetika. Bengkulu: Laboratorium Agronomi
            Universitas Bengkulu. (Diakses pada: Rabu, 13 maret 2014)
Syamsuri,Istamar,dkk.2002.Biologi. Jakarta: Erlangga. (Diakses pada: Senin, 10 Maret 2014)
Welsh, James R.1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga.           (Diakses pada: Senin, 10 Maret 2014)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar