Jumat, 17 Oktober 2014

laporan praktikum genetika tentang chi-square test. acara 5




LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
Acara 5
CHI-SQUARE TEST (UJI X2)


Logo_Unib.png


Nama                        : Dedi Rian Rohmawan
Npm                           : E1J013051
Kelompok                 : 1 (Satu)
Shift                           : B2
Hari/ Tanggal           : Senin, 28 April 2014
Co-Ass                      : Ahmad Joyo S
Dosen Pembimbing  : Rustikawaty, Ir. MS. Dr.



LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Dasar Teori
Genetika merupakan bidang ilmu biologi yang mempelajari pewarisan sifat yang diturunkan secara turun-temurun dari induk ke anaknya. Akan tetapi segala sifat yang diturunkan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor gen/ faktor internal akan tetapi juga dipengaruhi faktor lingkungan/ faktor eksternal. Pewarisan sifat ini telah dibuktikan oleh mendel dengan uji cobanya tentang persilangan, baik persilangan monohibrid maupun dihibrid. Contoh persilangan yang dilakukan yaitu pada tanaman kacang kapri. Akan tetapi semua percobaan yang telah dilakukan haruslah diuji ulang sehingga percobaan tersebut dapat dianggap benar dan dapat diterima.
Salah satu percobaan yang pernah dilakukan oleh ahli biologi dibidang genetika adalah Uji Chi-Square Test (uji X2). Dimana uji ini bertujuan untuk memastikan apakah suatu percobaan yang dilkukan sudah benar atau tidak. Maka melalui praktikum ini kami akan melakukan hal yang sama.
   Tujuan dari X2 adalah untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan sesuai dengan nilai atau nilai ekspektasinya yang juga dapat diartikan bahwa hasil observassinya sesuai dengan model atau teori. Ukuran seberapa besar deviasi tersebut dituliskan dalam formula atau rumus berikut :
                                            
 X2                           
Keterangan:
Oi   = Jumlah individu yang diamati pada fenotipe ke-i
Ei   = Jumlah individu yang diharapkan atau secara teoritis pada fenotipe ke-i
Σ    = Total dari semua kemungkinan nilai (Oi-Ei)2/Ei untuk keseluruhan fenotipe.

Umumnya, statistisik menggunakan kemungkinan (probabilitas 5 % atau 0,05) untuk menggambarkan batas antara diterima atau ditolaknya suatu hipotesis. Nilai X2 = 3,841 terletak dibawah probabilitas 5%. Seseorang akan mendapatkan nilai X2 3,841 karena kebetulan, hanya kira-kira 5% dari percobaan yang sama apabila hipotesis benar. Apabila X2 lebih besar dari 3,841 maka probabilitas bahwa deviasi terjadi karena kebetulan akan lebih kecil dari 5%. Apabila ini diperoleh, maka hipotesis yang menyatakan bahwa data pengamatan dan data teoritis sama atau sesuai ditolak.
Nilai 3,841 berasal dari table 5.2 atau table X2 (pada buku penuntun praktikum) perhatikan nilai yang terletak dibagian atas table 5.2 yang menunjukkan besarnya taraf uji dan disebelah kiri bawah  menunjukkan degree of freedom atau derajat bebas (mulai dari 1, 2, . . . hingga 30). Derajat bebas (db) dalam hal ini memiliki nilai sama dengan banyaknya kelas fenotipe dikurangi satu. Dengan melihat titikpotong pada baris db = 1 dan tarif uji 5% ditemukan nilai 3,841 yang merupakan nilai maksimum dari X2 yang dapat diterima bahwa deviasi terjadi karena kebetulan. (Suryati, dkk. 2013).
            Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi – deviasi dari nilai – nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). (Anonim. 2012).
                Uji Chi Kuadrat adala hasil pengujian hipotesis mengenai perbandinga antara frekuensi observasi yang benar-benar terjadi/actual dengan frekuensi harapan. Frekuensi observasi, nilainya didapat dari hasil percobaan. Sedangkan frekuensi harapan nilainya dapat dihitung secara teoritis. Dalam statistic distribusi chi square digunakan dalam banyak hal. Mulai dari pengujian proporsi data multinom, menguji kesamaan rata-rata poisson serta pengujian hipotesis. (Suryo, 2003).

1.2  Tujuan
            Adapun tujuan pada praktikum kali ini, yaitu:
1.      Menghitung X2 untuk menentukan apakah data yang diperoleh cocok atau sesuai dengan teori atau yang diharapkan.
2.      Menginterpretasikan nilai X2 yang dihitung dengan table X2









BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM


2.1 Alat Dan Bahan
            Alat dan bahan yang digunakan yaitu:
1.      Kacang buncis merah dan putih
2.      Kantong atau kotak
3.      Petridish

2.2    Cara Kerja
            Adapun langkah-langkah kerja yang dapat kita lakukan dalam praktikum kali ini yaitu:
1.      Kita campur 200 biji kacang merah dan 200 biji kacang putih, kemudian kita aduk dan kita tempatkan dalam satu kotak.
2.      Selanjutnya kita ambil sampel dari campuran di atas pada langkah kerja pertama sebanyak 1 petridish penuh.
3.      kita pisahkan dan kita hitung yang merah dan yang putih.
4.      kemudian kita catat data dalam lembar kerja dan selanjutnya kita hitung jumlah yang diharapkan berdasarkan jumlah sampel dan populasi kacang merah dan putih.
5.      langkah kerja terakhir adalah kita lengkapi tabel lembar kerja yang telahbuat dan hitung X2.











BAB III
HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Perhitungan X2 untuk sampel yang diambil dari populasi 200 kacang merah            dan 200 kacang putih.
Fenotipe
Pengamatan
Harapan
Deviasi
(O-E)2

(Observasi = O)
(Expected = E)
(O-E)

X2

Merah
96
1/2x189= 94,5
1,5
2,25
0,0238

Putih
93
1/2x1 89= 94,5
-1,5
2,25
0,0238

Total
189

0

0,0476


Kesimpulan:
Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,0476< 3,841) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima.


Tabel 2. Perhitungan X2 untuk acara 2 (Mendel 1), 20 x.
Fenotipe
Pengamatan
Harapan
Deviasi
(O-E)2

(Observasi = O)
(Expected = E)
(O-E)

X2

Merah
17
3/4 x 20 = 15
2
4
0,267

Putih
3
1/4 x 20 = 5
-2
4
0,8

Total
20

0

1,067


Kesimpulan:
Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (1,067< 3,841) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima.

Tabel 3. Perhitungan X2 untuk acara 2 (Mendel 1), 40 x.
Fenotipe
Pengamatan
Harapan
Deviasi
(O-E)2

(Observasi = O)
(Expected = E)
(O-E)

X2

Merah
28
3/4 x 40 = 30
-2
4
0,133

Putih
12
1/4 x 40 = 10
2
4
0,4

Total
40

0

0,533


Kesimpulan:
Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,533< 3,841) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima.


Tabel 4. Perhitungan X2 untuk acara 2 (Mendel 1), 60 x.
Fenotipe
Pengamatan
Harapan
Deviasi
(O-E)2

(Observasi = O)
(Expected = E)
(O-E)

X2

Merah
45
3/4 x 60 = 45
0
0
0

Putih
15
1/4 x 60 = 15
0
0
0

Total
60

0

0


Kesimpulan:
Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0< 3,841) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima.


Tabel 5. Perhitungan X2 untuk acara 3 (Mendel II).
Fenotipe
Pengamatan
Harapan
Deviasi
(O-E)2
(Observasi = O)
(Expected = E)
(O-E)
X2

32
64
32
64
32
64
32
64
32
64
Bulat Kuning
17
36
18
36
-1
0
1
0
0,05
0
Bulat Hijau
7
11
6
12
1
-1
1
1
0,167
0,083
Keriput Kuning
6
13
6
12
0
1
0
1
0
0,083
Keriput Hijau
2
4
2
4
0
0
0
0
0
0
Total
32
64


0
0


0,217
0,166

Kesimpulan:
1.    Untuk percobaan pengambilan secara acak sebanyak 32 x.
            Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,217< 7,82) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima.
2.    Untuk percobaan pengambilan secara acak sebanyak 64 x.
            Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,166< 7,82) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima.

Tabel 6. Perhitungan X2 untuk acara 4 (probabilitas), 30 x.
Fenotipe
Pengamatan
Harapan
Deviasi
(O-E)2

(Observasi = O)
(Expected = E)
(O-E)

X2

Angka
16
1/2 x 30 = 15
1
1
0,067

Gambar
14
1/2 x 30 = 15
-1
1
0,067

Total
30

0

0,134


Kesimpulan:
Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,134< 3,841) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima.
Tabel 7. Perhitungan X2 untuk acara 4 (probabilitas), 40 x.
Fenotipe
Pengamatan
Harapan
Deviasi
(O-E)2

(Observasi = O)
(Expected = E)
(O-E)

X2

3A - 0G
8
5
3
9
1,8

2A - 1G
15
15
0
0
0

1A - 2G
9
15
-6
36
2,4

0A - 3G
8
5
3
9
1,8

Total
40

0

6,0










Kesimpulan:
Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (6,0< 7,82) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima.


Tabel 8. Perhitungan X2 untuk acara 4 (probabilitas), 48 x.
Fenotipe
Pengamatan
Harapan
Deviasi
(O-E)2

(Observasi = O)
(Expected = E)
(O-E)

X2

4A - 0G
3
3
0
0
0

3A - 1G
9
12
-3
9
0,75

2A - 2G
16
18
-2
4
0,22

1A - 3G
14
12
2
4
0,33

0A – 4G
6
3
3
9
3

Total
48

0

4,30


Kesimpulan:
Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (4,30< 9,49) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima.

BAB IV
PEMBAHASAN

            Pada praktikum kali ini percobaan yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah suatu data dari hasil pengamatan yang didapat sesui dengan nilai atau nilai ekspektasinya dan apakah hasil dari data suatu observasi yang diperoleh sesuai dengan model atau teori yang telah ditentukan.
            Pada hasil pengamatan yang telah diperoleh untuk populasi kacang merah dan putih kali ini, didapat nilai X2 hitung (nilai X2 dari hasil pengamatan) lebih kecil dari nilai X2 tabel (nilai X2 pada tabel taraf 5 %). Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung pada populasi kacang merah dan kacang putih:
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel X2, taraf 5% yaitu: 3,841
hasil X2 hitung total = X2 hitung kacang merah + X2 hitung kacang putih
                                = 0, 0238 + 0,0238 = 0,0476
            Pada hasil pengamatan yang telah diperoleh  dari perhitungan X2 untuk acara 2 (mendel I), dengan 20 x pengambilan secara acak. Didapat nilai X2 hitung (nilai X2 dari hasil pengamatan) lebih kecil dari nilai X2 tabel (nilai X2 pada tabel taraf 5 %). Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung pada percobaan pertama hukum mendel I yaitu dengan menggunakan model gen (kancing genetik).
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel X2, taraf 5% yaitu: 3,841
hasil X2 hitung total = X2 model gen merah + X2 model gen putih
                                = 0,267 + 0,8 = 1,067
            Untuk acara 2 (Mendel I), dengan 40 x pengambilan secara acak didapat hasil nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai X2 tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung pada percobaan kedua hukum mendel I yaitu dengan menggunakan model gen (kancing genetik).
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel X2, taraf 5% yaitu: 3,841
hasil X2 hitung total = X2 model gen merah + X2 model gen putih
                                = 0,133 + 0,4 = 0,533
            Untuk acara 2 (Mendel I), dengan 60 x pengambilan secara acak didapat hasil nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai X2 tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung pada percobaan kedua hukum mendel I yaitu dengan menggunakan model gen (kancing genetik).
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel X2, taraf 5% yaitu: 3,841
hasil X2 hitung total = X2 model gen merah + X2 model gen putih
                                = 0 + 0 = 0                             
            Pada hasil pengamatan yang telah diperoleh  dari perhitungan X2 untuk acara 3 (mendel II), dengan 32 dan 64 x pengambilan secara acak. Didapat nilai X2 hitung (nilai X2 dari hasil pengamatan) lebih kecil dari nilai X2 tabel (nilai X2 pada tabel taraf 5 %). Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung pada percobaan untuk hukum Mendel II yaitu dengan menggunakan model gen (kancing genetik).
dB = n-1 = 4-1 = 3
Untuk niali dB = 3 pada tabel X2, taraf 5% yaitu: 7,82
Untuk 32 kali pengambilan:
-          Hasil X2 hitung total = X2 Bulat Kuning + X2 Bulat Hijau + Keriput Kuning + Keriput Hijau.
                                             = 0,05 + 0,167 + 0 + 0 = 0,217
Untuk 64 kali pengambilan:
-          Hasil X2 hitung total = X2 Bulat Kuning + X2 Bulat Hijau + Keriput Kuning + Keriput Hijau.
                                             = 0 + 0,083 + 0,083 + 0 = 0,166
            Selanjutnya untuk acara 4 (Probabilitas), dengan 30 x pelemparan sebuah mata uang logam secara acak didapat hasil nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai X2 tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung pada percobaan pertama.
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel X2, taraf 5% yaitu: 3,841
hasil X2 hitung total = X2 angka pada mata uang logam + X2 gambar pada mata uang logam
                                = 0,067 + 0,067 = 0,134


            untuk acara 4 (Probabilitas), dengan 40 x pelemparan tiga buah mata uang logam secara acak didapat hasil nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai X2 tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung pada percobaan kedua.
dB = n-1 = 4-1 = 3
Untuk niali dB = 3 pada tabel X2, taraf 5% yaitu: 7,82
hasil X2 hitung total = X2 3 Angka- 0 Gambar + 2 Angka- 1 Gambar + 1 Anga- 2 Gambar + 0                           Angka- 3 Gambar.
                                = 1,8 + 0 + 2,4 + 1,8 = 6,0
            untuk acara 4 (Probabilitas), dengan 48 x pelemparan empat buah mata uang logam secara acak didapat hasil nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai X2 tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung pada percobaan kettiga.
dB = n-1 = 5-1 = 4
Untuk niali dB = 4 pada tabel X2, taraf 5% yaitu: 9,49
hasil X2 hitung total = X2 4 Angka- 0 Gambar + 3 Angka- 1 Gambar + 2 Anga- 2 Gambar + 1                           Angka- 3 Gambar + 0 Angka- 4 Gambar.
                                = 0 + 0,75 + 0,22 + 0,33 + 3 = 4,30
















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Dari hasil pengamatan dan percobaan tentang Chi-Square Test yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan bahwa:
1.      Dalam permasalahan menghitung X2 untuk menentukan apakah data yang diperoleh cocok atau sesuai dengan teori atau yang diharapkan, maka dapat diselesaikan menggunakan rumus , sebagai berikut:
                                                X2                           
2.      ketika dalam percobaan didapatkan hasil yang nilainya lebih kecil (nialai X2 hitung) dibandingkan dengan nilai yang tertera pada tabel chi square test (tabel hitung X2 ) maka hasil percobaan tersebut dapat diterima.
3.      Pada semua pengamatan yang ada dimulai dari Hukum Mendel I dengan 20 x, 40 x, 60 x pengambilan secara acak. Hukum Mendel II dengan 32 x dan 64 x pengambilan secara acak, sampai pehitungan probabilitas dari 30 x, 40 x, dan 48 x, hingga hasil X2 atau chi-square test. Dari perhitungan yang telah dilakuakn didapatkan untuk semua percobaan memiliki nilai X2 hitung lebih kecil dibandingkan nilai X2 tabel, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa semua percobaan yang telah didapat diterima.

5.2 Saran
            Saran kepada pihak laboratorium, yaitu agar selalu mengusahakan alat-alat maupun bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum bisa disediakan sebelum praktikum dimulai, agar praktikum bisa berjalan dengan lancar. Selanjutnya saran untuk dosen dan asisten pembimbing, jangan pernah jenuh dan bosan dalam membimbing praktikan. Terakhir saran untuk sesama praktikan, ikutilah praktikum dengan serius karena pada praktikum  ini dari awal praktikum sampai akhir praktikum saling berkaitan, ketika kita dalam praktikum awal sudah tidak mengerti maka untuk praktikum-praktikum selanjutnya kita juga tidak akan bisa mengerti.




DAFTAR PUSTAKA


              Anonim. 2012. Chi Squqre. http://www.bloodbook.com/world-abo.html. (Diakses: 28 April          2014)
Suryati, Dotti, dkk. 2013. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi             Universitas Bengkulu.
              Suryo. 2003. Genetika. Yogyakarta: UGM Press. (Diakses: 28 April 2014)