Jumat, 17 Oktober 2014

laporan genetika tentang probabilitas. acara 4




LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
Acara 4
PROBABILITAS


Logo_Unib.png


Nama                        : Dedi Rian Rohmawan
Npm                           : E1J013051
Kelompok                 : 1 (Satu)
Shift                           : B2
Hari/ Tanggal           : Senin, 21 April 2014
Co-Ass                      : Ahmad Joyo S
Dosen Pembimbing  : Rustikawaty, Ir. MS. Dr.



LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Dasar Teori
                Probabilitas atau peluang adalah suatu nilai diantara 0 dan 1 yang menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul suatu hal atau kejadian pada kondisi tertentu. Bila nilai peluang 0 berarti kejadian tak pernah atau mustahil terjadi, bila nilai peluang 1 maka kejadian tersebut dapat dikatakan selalu atau pasti terjadi. (Suryati. Dkk, 2013).
            Probabilitas adalah kemungkinan atau kebolehjadian bahwa suatu hal atau luaran akan terjadi pada kondisi-kondisi tertentu. Mendel menggunakan teori probabilitas untuk menentukan perbandingan 3:1, yaitu sebagai angka matematik untuk model mekanisme segregasi genetik yang dirumuskannya. Hukum probabilitas merupakan landasan studi genetik yang digunakan secara luas. Para pemulia tanaman yang selalu berkecimpung dalam pengumpulan gen-gen unggul akan senantiasa mengandalkan perhitungan probabilitas. Karakter-karakter yang diinginkannya dapat berasal dari suatu organisme yang telah dikenalinya atau harus mengambil dari suatu populasi. Keberhasilan proses pengumpulan karakter terbaik sesuai yang diinginkan amat menentukan kesuksesannya dalam mengembangkan varietas unggul. Selain dalam bidang genetika, probabilitas digunakan dibidang-bidang atau proses-proses lain yang mengandung unsur ketidakpastian. Seorang ibu, misalnya  selalu dihadapkan pada dua kemungkinan dalam mendapatkan anak laki-laki atau perempuan. (Suryati. Dkk, 2013).
            Konsep peluang secara umum merupakan teori yang didasarkan pada himpunan peristiwa yang berkemungkinan sama, atau sebagai frekuensi relative,atau seperti penentua subjektif taruhan yang adil. Dalam arti intuitif, peluang dihubungkan kepada himpunan peristiwa yang mempunyai kemungkinan sama. Seatu keadaan yang dapat dibandigkan terjadia, jika digunakan table bilangan acak untuk memilih sesuatu. Peluang juga merupakan suatu frekuensi relative peristiwa tertentu dalam barisan percobaan yang sangat panjang. Sebagai contoh, dalam pelantunan uang logam, umumnya kita mengharap muka atau belakang mempunyai kemungkinan muncul yang sama. Ini berdasarkan pada kenyataan bahwa uang logam mempunyai 2 sisi, dan jika uang logam seimbang (atau jujur) dilantunkan berulang kali akan muncul muka dengan frekuensi hampir sama dengan frekuensi muncul belakang.(Dixon, 1991).
            Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu obyek. Ada beberapa dasar – dasar teori kemungkinan, yaitu :
1. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan   
   antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya.
2. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing – masing berdiri sendiri 
   Ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa – peristiwa 
   itu.
3. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang saling mempengaruhi ialah sama  
   dengan jumlah dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa – peristiwa itu.(Pay, 1987)
           
            Berikut ini merupakan beberapa cara untuk menyatakan peluang:
1. Metode Klasik atau A Priori.
            Yaitu jika diketahui dari satu tindakan bahwa kejadian  X akan timbul X cara dan jumlah   semua kemungkinan kejadian adalah Z, jadi peluang sebenarnya kejadian X yaitu :


Jika tanpa adanya percobaan melempar mata uang logam (yang akan muncul  Gambar dan Angka), maka peluang muncul Gambar ½, karena Y = 1 = banyaknya cara Gambar muncul, dari total muncul semua cara = 2

2. Metode frekuensi atau A Posteriori.
            Yaitu apabila kejadian X muncul Y kali dalam total percobaan Z, jadi peluang pengamatan munculnya X adalah:


Jika  80 kali pelemparan mata uang (yang tak  seimbang) muncul angka sebanyak   45 kali (sisanya gambar), maka P (muncul Angka) = 45/80.


3. Metode subyektif.
            Yaitu merupakan  perkiraan sementara  terbaik dari peluang yang akan muncul kejadian X; yang  hanya diperlukan dan sah, jika data numeriknya tidak cukup.Salah satu konstanta dalam teori peluang ini merupakan salah satu dasar dalam probabilitas yaitu Peluang salah satu dari dua kejadian yang akan muncul. Jika dua         kejadian A dan B masing-masing independent satu sama lain, maka peluang untuk       terjadinya salah satu dari kedua peristiwa itu meruipakan penjumlahan dari masing-      masing kejadian.(pollet,1994).
            Untuk mencari peluang biasanya dapat ditempuh jalan yang lebih mudah, yaitu dengan menggunakan rumus binomium.
(a + b)n                 dengan, a dan b = kejadian/ peristiwa terpisah
n = banyaknya percobaan
            rumus binomium hanya dapat digunakan untuk menghitung peluang yang masih dalam rencana. Seringkali dalam melakukan percobaan kita tidak akan memperoleh hasil yang sesuai benar dengan yang kita harapkan. Agar supaya kita mantap bahwa hasil yang nampaknya “menyimpang” itu masih dapat kita anggap sesuai atau masih dapat kita pakai. (Suryo, 1990).


1.2  Tujuan Praktikum
            Adapun tujuan dari praktikum kalini, yaitu:  
            1. Memahami prinsip prinsip probabilitas yang melandsi genetika.
            2. Membuktikan teori kemungkinan.












BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1    Bahan dan Alat
            Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1.      Koin atau mata uang
2.       Kertas karton sebagai alas melempar

2.2    Cara Kerja
A.  Pertama
            Untuk langkah kerja yang pertama ini, hal yang dapat kita lakukan diantaranya yaitu:
1.  Kita lemparkan sebuah koin sebanyak 30 kali
2.  Kita lakukan tabulasi hasil dari lemparan koin yang kita lempar tadi
3.  Selanjutnya kita hitung jumlah gambar dan angka yang muncul
4.  Terakhir kita tentukan perbedaan antara hasil percobaan dan yang kita harapkan (deviasinya)
B.   Kedua
              Langkah kerja yang dapat kita lakukan pada percobaan yang kedua ini diantaranya yaitu:
1.  Langkah pertama yaitu kita gunakan tiga koin secara serentak
2.  Kedua kita lemparkan koin sebanyak 40 kali
3.  Kemdian kita Tabulasikan hasil dari pelemparan koin yang telah kita lakukan         tersebut
4.  Selanjutnya kita hitung kemungkinan jumlah kombinasi gambar dan angka yang                muncul
5. Terakhir kita tentukan perbedaan antara hasil percobaan dan yang kita harapkan (deviasinya)
C.   Ketiga
Untuk langkah kerja yang ketiga ini kita dapat melakukan hal yang sama pada prosedur B, dengan menggunakan empat koin secara serentak sebanyak 48 kali lemparan.




BAB III
HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Perbandingan/nisbah pengamatan observasi (O) dan Nisbah harapan/teori/Expected (E) untuk pengambilan 30x.
1 Koin
Pengamatan
(Observasi = O)
Harapan
(Expected = E)
Deviasi
(O – E)
Angka
IIIII IIIII IIIII I
½ x 30 = 15
16 -15 = 1
Gambar
IIIII IIIII IIII
½ x 30 = 15
14 -15 = -1
Total
30
30
0

Tabel 2. Perbandingan/nisbah Pengamatan observasi (O) dan Nisbah Harapan/teori/Expected (E) untuk Pengambilan 40x.
3 Koin
Pengamatan
(Observasi = O)
Harapan
(Expected = E)
Deviasi
(O – E)
3 A-0G
IIIII III
1/8 x 40 = 5
  8-5 = 3
2 A-1G
IIIII IIIII IIIII
3/8 x 40 = 15
15– 15 = 0
1 A-2G
IIIII IIII
3/8 x 40 = 15
9 – 15 = -6
0A-3G
IIIII III
1/8 x 40 = 5
8 – 5 = 3
Total
40
40
0





Tabel 3. Perbandingan/nisbah Pengamatan observasi (O) dan Nisbah Harapan/teori/Expected (E) untuk Pengambilan 48 x.
4 Koin
Pengamatan
(Observasi = O)
Harapan
(Expected = E)
Deviasi
(O – E)
4 A-0G
III
1/16 x 48 = 3
3– 3 = 0
3 A-1G
IIIII IIII
4/16 x 48 = 12
9 – 12 = -3
2 A-2G
IIIII IIIII IIIII I
6/16 x 48 = 18
16 – 18 = -2
1 A-3G
IIIII IIIII IIII
4/16 x 48 = 12
14 – 12 = 2
0 A-4G
IIIII I
1/16 x 48 = 3
6 – 3 = 3
Total
48
48
0

 

BAB IV
PEMBAHASAN

Praktikum probabilitas ini dilakukan dengan melemparkan mata uang logam (koin).
Dengan melakukan pelemparan sebanyak 30 x pada percobaan pertama, pelemparan 40 x pada percobaan  kedua dan pelemparan 48 x pada percobaan terakhir. Dan pada masing-masing tahap pelemparan kita hitung tabulasinya hingga selesai sebanyak pelemparan tersebut.
            Percobaan pertama dilakukan dengan melemparkan sebuah koin sebanyak 30 kali. Sebuah koin memiliki 2 kemungkinan yaitu kemungkinan muncul angka dan kemungkinan muncul gambar. Jadi peluang untuk masing-masing kemungkinan itu adalah setengah ( ½ ). Berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh muncul angka sebanyak 16  kali dan muncul gambar sebanyak 14 kali dari total 30 kali pelemparan. Berdasarkan teori kemungkinan ( probabilitas ) dalam genetika maka dapat dihitung harapan/ peluang yang akan muncul dari masing-masing kejadian, yaitu untuk kemungkinan muncul angka dari 30 kali pelemparan berdasarkan teori adalah ½ dikali 30 kali pelemparan. Jadi hasil kemungkinan / harapan muncul angka / gambar berdasarkan teori adalah sebanyak 15 kali dalam setiap 30 kali pelemparan satu koin. Dari hasil pengamatan (O) dan harapan (E) dapat dihitung besarnya penyimpangan (deviasi) yaitu dengan cara hasil pengamatan (Observasi) dikurangi harapan (Expected) sehingga besarnya penyimpangan peluang muncul angka adalah 1 dan penyimpangan peluang munculnya gambar adalah -1, sehingga jumlahnya 0.     
          Untuk percobaan  2, kita melakukan pelemparan 3 koin serentak secara acak di atas kertas karton sebanyak 40 x. setelah melempar koin secara acak hasil  yang diuji yaitu muncul 3 angka-0 gambar sebanyak 8 kali. Muncul 2 angka – 1 gambar sebanyak 15 kali. Muncul 1 angka- 2 gambar sebanyak 9 kali. Dan  yang terakhir kemunculan 0 angka- 3gambar sebanyak 8 kali. Setelah semuanya didapatkan, maka dijumlahkan sehingga didapatkan total pengamatan sebanyak 40. Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai harapan menggunakan rumus segitiga pascal, yaitu :
        (a + b)3                                                Ket : a = ½ (angka)
        = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3                               b = ½ (gambar)
                                                                               N = Banyaknya objek
        Setelah itu, masukkan masing-masing nilai harapan yaitu :
·       3 A-0G = 1/8 x 40 = 5
·       2 A-1G = 3/8 x 40 = 15
·      1 A-2G = 3/8 x 40 = 15
·      0 A-3G = 1/8 x 40 = 5
Sehingga didapatkan total pengamatan seluruhnya berjumlah 40. Setelah nilai pengamatan dan nilai harapan didapatkan, maka kita mencari nilai deviasi, yaitu dengan mengurangkan nilai pengamatan dengan nilai harapan sehingga hasilnya :
·      3 A-0G = 8 - 5 = 3
·      2 A-1G = 15 – 15 = 0
·      1 A-2G = 9 – 15 = -6
·      0 A-3G = 8 – 5 = 3
Jadi nilai total  deviasi adalah 0.

Pada percobaan 3, sama seperti halnya pada percobaan 2 akan tetapi pada percobaan 3 ini kita menggunakan 4 koin dengan 48 x pelemparan. Dari hasil data percobaan yang telah didapatkan, peluang muncul 4 angka- 0 gambar didapatkan sebanyak 3 kali. Muncul 3 angka-1 gambar sebanyak 9 kali. Muncul 2 angka- 2 gambar sebanyak 16 kali. Muncul 1 angka-3 gambar  sebanyak 14 kali. Dan terakhir muncul 0 angka-4 gambar sebanyak 6 kali. Sehingga   total hasil pengamatan berjumlah  48. Selanjutnya, untuk menentukan nilai harapan kita dapat dengan menggunakan rumus binomial segitga pascal seperti pada percobaan 2. Sehingga didapatkan untuk masing-masing nilai yaitu;
·      4 A-0G = 1/16 x 48 = 3
·      3 A-1G = 4/16 x 48 = 12
·      2 A-2G = 6/16 x 48 = 18
·      1 A-3G = 4/16 x 48 = 12
·      0 A-4G = 1/16 x 48 = 3
Sehingga total harapan berjumlah 48.
            Setelah nilai pengamatan dan nilai harapan didapatkan, maka terakhir menentukan nilai deviasi dengan mengurangkan nilai pengamatan dengan nilai harapan, yaitu :
·      4 A-0G = 3 – 3 = 0
·      3 A-1G = 9 – 12 = -3
·      2 A-2G = 16 – 18 = -2
·      1 A-3G = 14 – 12 = 2
·      0 A-4G = 6 – 3 = 3
            Jadi hasil total deviasinya adalah 0. 

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Dari hasil pengamatan dan percobaan tentang probabilitas yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan bahwa:
1.      Teori kemungkinan merupakan peristiwa yang mungkin terjadi pada suatu objek umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan.
2.      Dengan menggunakan rumus segitiga pascal, akan lebih mudah kita dalam menyelesaikan masalah mengenai probabilitas.
3.      Jumlah munculnya angka atau gambar saat dijumlahkan maka hasilnya akan sama dengan setiap pengambilan.
4.      Nilai deviasi didapatkan dengan mengurangkan nilai pengamatan dengan nilai harapan dan hasilnya baik itu negative ataupun positif dari setiap munculnya angka ataupun gambar, maka totalnya akan 0.


5.2 Saran
            Saran yang pertama ini saya ajukan kepada pihak laboratorium, yaitu agar selalu mengusahakan alat-alat maupun bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum bisa disediakan sebelum praktikum dimulai, agar praktikum bisa berjalan dengan lancar. Selanjutnya saran untuk dosen dan asisten pembimbing, jangan pernah jenuh dan bosan dalam membimbing praktikan. Terakhir saran untuk sesama praktikan, ikutilah praktikum dengan serius karena pada praktikum  ini dari awal praktikum sampai akhir praktikum saling berkaitan, ketika kita dalam praktikum awal sudah tidak mengerti maka untuk praktikum-praktikum selanjutnya kita juga tidak akan bisa mengerti.





 

 

JAWABAN PERTANYAAN

Jika ada 4 anak yang lahir di rumah sakit pada saat yang sama, maka:

(a+b)4 = a4 + 4a3b+6a2b2+4ab3+b4

Keterangan:         a = anak laki-laki

                              b = anak perempuan

1. Berapakah nilai probabilitas bahwa keempat anak yang lahir tersebut semuanya laki-laki ?

            P(x) = a4 = (½)4  = 1/16

            Jadi peluang keempat anak yang lahir laki-laki adalah 1/16

2. Berapakah nilai probabilitas bahwa yang lahir tiga anak laki-laki dan satu perempuan

            P(x) = 4a3b = 4 (½)3.(½)= 4 1/8 x ½  = 4 1/16  = 4/16

                = 1/4

                Jadi peluang anak yang lahir terdapat 3 anak laki-laki dan 1 perempuan adalah                   1/4

3. Berapakah nilai probabilitas bahwa yang lahir dua anak laki-laki dan dua perempuan ?

            P = 6a2b2 = 6( ½ )2. ( ½ )2 = 6 (1/16) = 6/16

             = 3/8

             Jadi peluang anak yang lahir terdapat 2 anak laki-laki dan 2 perempuan adalah 3/8                                                                                  

     4. Berapa paling banyak terjadi kombinasi anak laki-laki dan anak perempuan       diantara keempat bayi tersebut ? mengapa ?

             P = 6a2b2 = 6( ½ )2. ( ½ )2 = 6 (1/16) = 6/16 = 3/8

                Karena peluangnya terbanyak dari peluang yang lainnya

DAFTAR PUSTAKA

Dixon, Wilfrid.1991.Pengantar Analisis Statistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University    Press. (Diakses: Senin, 21 April 2014).
Pay, C. Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika, Terjemahan oleh M. Affandi. Jakarta: Erlangga.          (Diakses: Senin, 21 April 2014).
Pollet. 1994. Penggunaan Metode Statistika Untuk Ilmu Hayati. Yogyakarta: Gadjah Mada          University Press. (Diakses: Senin, 21 April 2014).
Suryati, Dotti. Dkk. 2013. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi             Universitas             Bengkulu.
Suryo. 2004. Genetika. Gadjah Mada University: Yogyakarta. (Diakses: Senin, 21             April    2014).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar