LAPORAN
PRAKTIKUM GENETIKA
Acara
1
MENGENAL
TIPE KERAGAMAN (VARIASI)
Nama : Dedi Rian Rohmawan
NPM : E1J013051
Shift:
B2. Senin (10.00-12.00)
Kelompok:
1
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Bila anda memperhatikan teman-teman
dikelas anda , dapat dipastikan tidak ada seorangpun yang sama persis dengan
anda, baik penampilan wajah, maupun sifat lainya. Bahkan dengan saudara kandung
/ kembaran anda, kakak atau adik andapun tidak akan sama persis dengan anda.
Begitu juga pada hewan, kalau anda perhatikan anak-anak kucing dari satu proses
kehamilan dan kelahiranpun berbeda beda seperti warna bulu.
Hal yang sama juga di jumpai pada
tumbuhan di alam sekitar. Didalam satu jenis tumbuhan yang sama , misalnya
tanaman mangga , kita akan menjumpai bentuk buah yang berbeda-beda, demikian
juga rasa dan aromanya.
Keragaman atau variasi ditemui pada
hampir semua karakter dari yang paling gampang sampai yang paling sulit,
tinggi, lebar, besar atau ukuran volume, bentuk dan tanggap terhadap faktor
lingkungan. (Penuntun,2014).
Dari contoh diatas (tanaman mangga) menunjukkan bahwa didalam organisme hidup
didapati/dijumpai berbagai macam dan tipe keragaman. Keanekaragaman itulah yang
dikenal dengan istilah ”variasi”. Keindahan itu juga dihadirkan karena adanya
variasi. Apa, mengapa, dan bagaimana keragaman/ variasi itu ada sangat menarik
untuk dipelajari apa yang menyebabkan timbulnya keragaman/variasi.
Keragaman/variasi ditemui pada hampir semua karakter dari yang paling gampang
sampai yang paling sulit: tinggi, lebar, besar, berat/massa, volume, ukuran,
bentuk, tanggapan terhadap faktor luar lingkungan. Menurut tolok ukurnya
variasi dapat dibagi; variasi yang bersifat kuantitatif seperti; tinggi, berat,dsb.
Ingat tinggi seseorang bervariasi dengan selisih milimeter, sejak dari orang
yang paling tinggi sampai dengan denga yang paling rendah. Karena itu
sifat kuantitatif bersifat ”kontinum” (urut bersambung menurut deret
matematis). Variasi yang bersifat kualitatif seperti; golongan darah, warna
kulit, warna bunga, bentuk permukaan biji,dsb. Ingat antara antara
golongan darah dan warna tidak terdapat selisih antaranya yang dapat diukur,
karena itu sifat kualitatif disebut juga ”diskontinum” (tidak bersambung
menurut derat matematis). (Campbell,1987).
Tanpa variasi genetik, setiap perubahan lingkungan yang mendadak akan
memusnahkan suatu jenis pada habitat alaminya.Keanekaragaman genetik
alami, peranannya dalam evolusi, dan berbagai sistem untuk koleksi, pengawetan,
penyebarluasan dan pemanfaatannya. Berdasarkan penyebab timbulnya variasi yaitu; Variasi genetik yaitu variasi
yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan
secar turun-temurun dari satu sel ke sel lainnya. Variasi non genetik atau
variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti;
intensitas cahaya, kelembaban, pH,kesuburan tanah dan kelembaban.(suryati,2014)
Secara
teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi dua
yaitu Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor
keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari
satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah.
Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotif. Ini dikenal
sebagai pembawa. (Syamsuri, 2002). Variasi non genetik atau variasi
lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor lingkungan seperti intensitas
cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-faktor lingkungannya sama dengan
pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya berbeda. Pengetahuan yang
memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif yang sesuai untuk
kondisis tertentu. (Welsh, 1991)
Keanekaragaman individu memunculkan
variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen. factor genotif yang
berinteraksi dengan factor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau
fenotif. (Syamsuri, 2002)
2.1 Tujuan
Paktikum
Tujuan praktikum yang
pertama ini yaitu; Mengamati dan mengenal tipe-tipe keragaman pada tanaman.
BAB II
BAHAN
DAN METODE PRAKTIKUM
2.1
bahan dan alat yang digunakan pada praktikum kalini yaitu:
·
Bahan
-
Biji serealia (padi, jagung dan ketan)
-
Biji kacang-kacangan (kacang tanah dan
kacang merah)
-
Bunga asoka
·
Alat-alat
-
Penggaris
-
Pena
-
Kaca pembesar
2.2
Cara kerja
Cara
kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu:
1. Mengamati
biji-bijian yang telah disediakan oleh pihak laboratorium dan bunga yang dibawa oleh praktikan.
2. Mencari
dan mendapatkan paling sedikit tiga ciri yang berbeda untuk suatu sifat/
karakter yang ditemukan oleh praktikan.
3. Catat
dalam bentuk tabel keragaman yang ditemukan dan digambar.
BAB
III
HASIL
PENGAMATAN
3.1
Data
hasil pengamatan
3.1.1
pengamatan
pada biji kacang-kacangan
No
|
Hal
yang diamati
|
Kacang
tanah (k.1)
|
Kacang
tanah (k.2)
|
Kacang
merah
|
1
|
Bentuk
|
Gemuk
bulat
|
Lonjong
keriput
|
Gemuk
lonjong
|
2
|
Warna
|
Coklat
kekuningan
|
Coklat
muda
|
Merah
|
3
|
Letak
hilum
|
Diatas
ujung yang runcing
|
Dibawah
ujung yang tumpul
|
Diatas
ujung yang runcing
|
4
|
Ujung
kacang
|
Runcing
|
Tumpul
|
Runcing
|
5
|
Ukuran
|
Besar
|
Kecil
|
Besar
|
6
|
Panjang
|
1
cm
|
1.3
cm
|
1.5
cm
|
3.1.2
Pengamatan
pada biji serealia
3.1.2.1
pengamatan
pada jagung
No
|
Hal yang
diamati
|
Jagung manis
|
Pop corn
|
Jagung hibrida
|
1
|
Warna
|
Kuning (
setelah diberi fungisida menjadi merah)
|
Kuning
|
Gemuk kotak
|
2
|
Bentuk
|
Lonjong
keriput
|
Bulat pendek
|
Kuning
|
3
|
Panjang
|
0.9 cm
|
0.5 cm
|
1.2 cm
|
3.1.2.2
pengmatan
pada beras dan ketan
No
|
Hal yang
diamati
|
Beras biasa
|
Beras merah
|
Ketan putih
|
Ketan hitam
|
1
|
Bentuk
|
lonjong
|
Lonjong
|
Lonjong
|
Lonjong
|
2
|
Warna
|
Putih bening
|
Merah
|
Putih gelap
|
Hitam
|
3
|
Panjang
|
0,7 cm
|
0,5 cm
|
0,5 cm
|
0,7 cm
|
3.1.2.3
pengamatan
pada padi
No
|
Hal yang
diamati
|
Padi sawah
|
Padi burung
|
Padi pondok
kuning
|
1
|
Warna
|
Kuning
|
Kuning
kecoklatan
|
Kuning
kehitaman
|
2
|
Bentuk
|
Lonjong
|
Bulat kecil
|
Gemuk lonjong
|
3
|
Panjang
|
0,7 cm
|
0,4 cm
|
0,6 cm
|
3.1.2.4
pengamatan
pada bunga asoka
No
|
Hal yang
diamati
|
Asoka merah
(1)
|
Asoka
merah (2)
|
Asoka merah
(3)
|
Asoka kuning
|
1
|
Warna bunga
|
Merah
|
Merah
|
Merah
|
Kuning
|
2
|
Bentuk daun
|
Lebar besar
|
Kecil runcing
|
Besar runcing
|
Kecil runcing
|
3
|
Tipe tangakai
bunga
|
Banyak cabang
|
Satu cabang
|
Banyak cabang
|
Satu cabang
|
4
|
Susunan daun
|
Jarang
|
Rapat
|
Jarang
|
Rapat
|
5
|
Bentuk bunga
|
Kecil runcing
|
Lonjong
runcing
|
Besar
|
Loncong
runcing
|
BAB
IV
PEMBAHASAN
Dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan berbagai macam ciri yang berbeda
baik dari segi warna, bentuk, ukuran dan banyak lagi ciri lainnya. pada suatu
jenis tanaman baik dalam satu spesies maupun yang berbeda spesies. Pada
praktikum tentang tipe keanegaragaman yang telah dilakukan yaitu mengamati
berbagai variasi pada biji serealia (padi, jagung, ketan dan beras), biji
kacang-kacangan (kacang tanah, dan kacang merah) dan bunga asoka.
Pada
pengamtan yang pertama yaitu mengamati biji kacang-kacangan (kacang tanah dan
kacang merah), didapatkan hasil pengamatan pada kacang tanah yaitu kacang tanah
memiliki bentuk gumuk bulat ada juga yang memiliki bentuk lonjong keriput,
memiliki warna coklat kekuning-kuningan dan coklat muda, adapun letak hilum
pada kacang tanah yaitu: terletak pada ujung kacang yang runcing ada juga yang
terletak pada ujung kacang yang tumpul, ukuran ada yang besar ada juga yang
kecil pada pengamatan kacang pertama memiliki ukuran 0,7 cm sedangkan pada
pengamtan kacanang kedua memiliki ukuran 1,3 cm. Dan adapun hasil dari
pengamatan pada kacang merah diantaranya kacang merah ini memiliki bentuk gemuk
lonjong, berwarna merah, memiliki ukuran besar dengan panjang sekitar 1,5 cm
dan ujung pada kacang merah runcing, kacang merah juga memiliki hilum yang
terletak pada ujung runcing bangian atas.
Selanjutnya
pengamatan kedua yaitu mengamati berbagai variasi pada biji tanaman serealia. Ada pun pengamatan yang
dilakukan diantaranya adalah pada padi sawah, padi sawah ini memiliki warna
kuning, bentuk bulat dan panjang sekitar 0,7 cm. Padi sawah memiliki yang lebih
panjang dibandingan dengan padi burung, padi burung hanya memiliki panjang
sekitar 0,4 cm, bentuk bulat kecil dengan warna kuning kecoklatan. Sedangkan
pada padi pondok kuning memiliki ukuran panjang yang hampir sama dengan padi
sawah yaitu 0.6 cm dengan bentuk gemuk lonjong dan berwarna kuning kehitaman.
Pengamatan selanjutnya pada tanaman serealia yaitu ketan putih dan ketan hitam.
Ketan putih memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan dengan ketan hitam dengan
ukuran 0,5 cm banding 0,7 cm, ketan putih memiliki bentuk lonjong sedangkan
ketan hitam memiliki bentuk gemuk lonjong. Selanjutnya pengamatan pada beras,
pengamatan pada beras ini yaitu membandingkan antara beras biasa dengan beras
merah. Dilihat dari segi warna sudah jelas berbeda, beras biasa memiliki warna
putih bening sedangkan beras merah memiliki warna merah, akan tetapi beras
biasa memiliki ukuran lebih panjang dibandingkan dengan beras merah dengan
perbandingan ukuran 0,7 berbanding 0,5 cm. Terakhir pengamatan pada biji
serealia yaitu pada tanaman jagung, terdapat tiga jenis jagung yang diamati,
pertama jagung manis, jagung manis ini memiliki bentuk lonjong keriput,
memiliki warna dasar kuning akan tetapi berubah manjadi merah ketika diberi
fungisida, jagung manis ini memiliki panjang sektar 0,9 cm. Kedua jagung pop
corn, pop corn ini memiliki bentuk bulat pendek dengan panjang hanya 0,5 cm dan
berwarna kuning dan yang yang ketiga yaitu jagung hibrida. Jagung hibrida
memiliki ukuran besar dibandingkan dengan pop corn dan jagung manis, dengan
ukuran 1,2 cm dan memiliki bentuk gemuk kotak.
Yang
terakhir yaitu mengamati variasi pada bunga asoka, terdapat empat jenis bunga
asoka yang diamati. Pertama bunga asoka 1, memiliki warna bunga merah, bentuk
bunga kecil-kecil dengan unung yang runcing, tipe tangkai bunga memiliki banyak
cabang dengan susunan daun jarang dan memiliki ukuran daun yang lebar dan
besar. Selanjutnya pada bunga asoka 2, memiliki bunga dengan warna merah,
bentuk bunga lonjong juga beruncing dengan tipe tangakai bunga hanya memiliki
satu cabang, juga memiliki susunan daun yang rapat dengan ukuran kecil-kecil.
Selanjutnya pada bunga asoka 3, memilki warna bunga kuning, dengan bentuk yang
lonjong dengan ujung yang runcing, tipe tangkai bunga satu cabang, memiliki
susunan daun yang rapat dengan bentuk daun kecil dengan ujung runcing. Terakhir
pengamtan pada bunga asoka 4, bunga ini memiliki warna merah, dengan ukuran
bunga besar dan memiliki tipe tangkai bunga banyak cabang, memiliki susunan
daun jarang dengan bentuk daun besar dengan ujung runcing.
BAB
V
KESIMPULAN
Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan mengenai tipe-tipe keragaman pada tanaman, maka
dapat diambil kesimpulan bawha: Setiap tanaman memiliki ciri tersendiri dengan
variasi yang berbeda berdasarkan tolok ukurnya dan dibagi menjadi dua kriteria,
yaitu variasi yang bersifat kuantitatif dan variasi yang bersifat kualitatif.
Adapun variasi kuantitatif dapat berupa lebar daun, ukuran biji, dan sebagainya,
yang dapat dihitung dengan angka-angka. Sedangkan variasi kualitatif dapat
berupa warna bunga, bentuk permukaan biji dan lain sebagainya. Setiap tanaman
memiliki gen yang berbeda bentuk dan sifatnya, karena setiap pencirian tanaman
ditentukan dari kondisinya, baik dari keturunannya maupun lingkungan dimana ia
tumbuh dan hidup. Faktor keturunan (faktor genetik) akan bersifat kekal dan
selalu diwariskan dari satu sel ke sel lainnya. Namun sebaliknya, faktor
lingkungan (faktor non genetik) tidak diturunkan pada keturunan selanjutnya
karena factor lingkungan sifatnya tidak kekal dan selalu mengikuti kondisi
lingkungan itu sendiri dari waktu ke waktu yang selalu berubah tergantung pada
intensitas cahaya, kelembaban, temperatur, peran makhluk hidup dan lain-lain.
Jawaban
Pertanyaan
1. Apa pentingnya keragaman?
Jawab :
Karena
dengan adanya keragaman/variasi kita dapat membedakan makhluk hidup dari segi
bentuk, warna, ukuran, tempat hidup, tingkah laku, bentuk interaksi, golongan
darah.
2. Apa kemungkinan yang menyebabkan
keragaman genetik? Berikan contoh yang
spesifik!
Jawab:
Karena
adanya keragaman gen, maka sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi atau
keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi. Contohnya pada manusia. Seorang
anak kembar, keduanya tidak akan serupa atau sama persis. Pasti saja terdapat
perbedaan, misalnya bulu matanya, bentuk hidunganya, tingginya,dan lain-lain
walaupun mereka mempunyai gen yang sama yang berasal dari kedua orang tuanya.
Contoh lain, Tumbuhan kaktus. Tumbuhan kaktus yang ada di daerah
tropis dan yang di gurun pasti memiliki ciri yang berbeda, kaktus yang tumbuh
di gurun memiliki duri dan akar yang lebih panjang daripada kaktus yang hidup
di daerah tropis.
3.Bagaimana
anda bisa mengetahui bahwa penyebab keragaman adalah karena genetik atau
lingkungan?
Jawab:
Karena keanekaragaman gen
dapat memunculkan variasi/keragaman. Sebab gen merupakan faktor pembawa sifat
keturunan yang menentukan sifat makhluk hidup. Kalau lingkungan mempengaruhi
keragaman, walaupun gennya sama tapi bila ditanam dilingkungan yang berbeda
maka akan menimbulkan variasi/ keragaman. Bukan hanya itu saja, lingkungan yang
tidak mendukung juga akan menimbulkan keragaman, karena lingkungan faktor yang
mempengaruhinya yaitu, pH tanah, intensitas cahaya matahari, kesuburan tanah,
dll.Sebagai contoh pisang curup. Pisang curup yang ditanam di curup dan yang
ditanam di muko-muko akan berbeda jauh jika dilihat dari kualitas rasanya.
Pisang curup yang ditanam di curup akan memiliki rasa yang lebih manis
dibandingkan ketika pisang curup ini ditanam di muko-muko, rasa pisang yang
dihasilkan kurang manis.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell.N.A,dkk1987.Biologi.Jakarta:
Erlangga.
Suryati,Dotti,dkk.2013. Penuntun Praktikm Genetika. Bengkulu:
Laboratorium Agronomi
Universitas
Bengkulu. (Diakses pada: Rabu, 13 maret 2014)
Syamsuri,Istamar,dkk.2002.Biologi.
Jakarta: Erlangga. (Diakses pada: Senin, 10 Maret 2014)
Welsh, James R.1991. Dasar-Dasar
Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga. (Diakses pada: Senin, 10 Maret 2014)
Terima kasih, artikelnya sangat bermanfaat untuk saya!
BalasHapus