LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
(MKP-101)
ACARA 5. MORFOLOGI BUNGA
Disusun
Oleh :
Nama :Dedi Rian Rohmawan
NPM :
E1J013051
Prodi : Agroekoteknologi
Dosen : Ir. Marlin, M.Sc
Asdos : Imam dan Oktavia
Rahmayanti
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA
PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2 0 1 3
BAB
I
PENDAHULAN
1.1 Latar
Belakang
Bunga
adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan generatif. Pada
umumnya bunga majemuk memiliki 4 organ utama, yaitu: kelopak (sepal), mahkota
(petal), benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari
tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah
(ovary).
Berdasarkan
kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan kedalam :bunga lengkap, yaitu bunga yang
memiliki keempat organ bunga (kelopak, mahkota, benang sari dan putik); dan bunga tak lengkap, yaitu bunga yag
tidak memiliki salah satu atau lebih organ bunga tersebut
Dilihat
dari alat generatifnya, ada bunga
sempurna dadan bunga tidak
sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki benang sari
dan putik. Sedangkan bunga tidak sempurna hanya memiliki salah satu organ
generative tersebut. Dalam hal ini maka ada bunga jantan (staminate) dan ada
pula bunga betina (pistilate).
Pengetahuan
tentang morfologi bunga dapat mempermudah kita dalam menentukan metode
pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat menentukan jenis penyerbukannya. Proses penting dalam daur hidup suatu tanaman adalah penyerbukan dan
pembuahan. Penyerbukan (pollination) merupakan peristiwa melekatnya
serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan merupakan tahap awal dari terbentuknya
individu atau tanaman baru. Penyerbukan dapat terjadi secara alami dengan
bantuan angin, air, manusia, serangga atau hewan lainnya dan lain-lain.
1.2 Tujuan
praktikum
1.
Mengenal bunga
tunggal dan majemuk, bangian-bangian bunga, dan bentuk mahkota bunga.
BAB
II
METODOLOGI
2.1
Waktu dan tempat
Praktikum ini berlangsung pada:
Hari :
Selasa
Tanggal : 19 November 2013
Pukul : 10.00- 12.00
Tempat : Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas
Bengkulu
2.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah:
1. Pensil,
penghapus dan pena
Bahan-bahan
yang digunakan adalah:
1. Bunga
kembang sepatu
2. Bunga
kedelai, kacang tanah, LCC, atau orok-orok.
3. Bunga
kembang merak
4. Bunga
asoka
5. Bunga
betina jagung
2.3
Prosedur kerja
1. Tulis nama Latin dari preparat no 1 sampai 5
(Familia dan spesies)
2.
Gambar bagian bunga secara lengkap dan berilah keterangan dalam bahasa
Indonesia dan Latin
3. sari
dan putik, bentuk mahkota, bunga tunggal atau majemuk, (jika bunga majemuk
sebutkan susunannya). Keterangan yang harus dilengkapi: bunga lengkap atau
tidak lengkap, bunga sempurna atau tidak sempurna, jumlah benang
4. Tugas tambahan:
ü Uraikan fungsi mahkota bunga
ü Kegunaan dan fungsi bunga
ü Susunan bunga majemuk dan berikanlah contoh
masing-masing satu
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Data hasil
pengamatan
1. Bunga
Kembang Sepatu
2. Bunga
Orok-orok
3. Bunga
Kembang Merak
4. Bunga
Asoka
5. Bunga
Betina Jagung
3.2 Pembahasan
Bunga
merupakan sistem pucuk yang termodifikasi. Bunga pada dasarnya adalah bagian
dari tunas. Tunas atau kuncup ada dua macam yakni kuncup yang nantinya menjadi
batang dan tunas yang dalam perkembangannya menjadi bunga. Tunas yang merupakan
bakal bunga disebut alabastrum atau gemma florifera. Tunas yang
mengalami perubahan menjadi bunga pertumbuhan batangnya akan terhanti dan akan
termodifikasi menjadi tangkai dan dasar bunga. Sedangkan daun yang ada di
bagian atasnya sebagian ada yang masih tetap bersifat seperti daun hanya bentuk
dan warnanya berubah. Akibat dari terhentinya pertumbuhan batang maka ruas-ruas
menjadi pendek. Oleh karena itu, bagian bunga yang merupakan metamorfosis daun
tampak bagian-bagiannya saling bertumpuk dan sangat rapat. Kadang-kadang tampak
tersusun dalam lingkaran-lingkaran (Tjitrosoepomo, 1999).
Bunga merupakan organ yang penting
bagi tanaman terutama untuk proses perkembangbiakan secara seksual. Komponen
dasar dari suatu bunga adalah kelopak, tajuk atau mahkota bunga, benang sari
dan putik. Bunga dapat diklasifikasikan berdasarkan kelengkapan bagian utama
bunga menjadi dua macam yaitu :
1.
Bunga
lengkap (complete flower)
Bunga yang bagian – bagiannya (organnya) lengkap atau
memiliki semua bagian utama bunga yaitu dasar bunga (reseptacle),
kelopak bunga (sepal), mahkota bunga (petal/corolla), alat
kelamin jantan (stamen) dan alat kelamin betina (pistil).
2.
Bunga tidak
lengkap (incomplete flower)
Bunga yang tidak mempunyai salah satu bagian utama
bunga.
Klasifikasi bunga ditinjau dari
kelengkapan organ kelamin bunga dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Bunga
sempurna (perfect flower)
Apabila dalam satu bunga terdapat
organ jantan (stamen) dan organ betina (pistil) disebut bunga sempurna. Bunga
tersebut disebut juga bunga hemafrodit.
2.
Bunga tidak
sempurna (imperfect flower)
Apabila dalam satu bunga hanya
terdapat salah satu alat kelamin saja maka bunga itu disebut bunga tidak
sempurna. Bunga yang memiliki organ kelamin jantan (stamen) saja disebut bunga
jantan (staminate flower), sedangkan bunga yang hanya memiliki organ
kelamin betina (pistil) saja disebut bunga betina (pistilate flower).
Berikut merupakan bagian dari
bagian-bagian dari bunga tunggal dan majemuk;
1.
Bunga tunggal
·
Tangkai bunga (pedicellum)
·
Dasar bunga (receptaculum)
·
Hiasan bunga (perianthium)
a. Kelopak
(kalyx)
b. Tajuk
bunga (corolla)
·
Alat kelamin jantan
·
Alat kelamin betina
2.
Bunga
majemuk
·
Ibu tangkai bunga (pedunculus)
·
Tangkai bunga (pedicellus)
·
Dasar bunga (receptaculum)
·
Daun pelindung (bractea)
·
Daun tangkai (bracteola)
·
Bunga
Penjelasan
mengenai tiap bunga hasil praktikum akan dijelaskan
pada keterangan di bawah ini.
1. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
Bunga sepatu ini dapat
menyerbuk sendiri karena posisi putik dan benang sarinya. Bunga ini
memiliki tugu yaitu merupakan modifikasi dari mahkota bunga. Bunga sepatu ini juga termasuk bunga sempurna dan lengkap karena memiliki
mahkota bunga, benang sari, putik dan kelopak.
2. Bunga Jagung
(Zea mays)
Jagung
adalah tanaman berumah satu. Bunga betina tumbuh di bawah bunga jantan. Bunga
betina disebut tongkol yang dibungkus oleh kelopak-kelopak bunga yang berjmlah
6-14 helai (Hardjodinomo, 1980).
Tangkai
kepala putik merupakan benang yang panjang dan terjuntai di ujnug tongkol
sehingga kepla putik menggantung diluar tongkol. Bakal biji tumbuh pada tongkol
yang dibungkus oleh kelopak bunga tadi. Satu bakal biji mempunyai satu tangkai
kepala putik dan satu kepala putik. Satu batang tongkolnya lebih dari satu.
3. Bunga Asoka
Morfologi tanaman soka
sebagai berikut:
Batang
: tegak, berkayu bulat, percabangan simpodial, putih kotor. Daun : tunggal,
lonjong, pangkal meruncing, tepi rata, ujung runcing, pertulangan daun
menyirip. bunga : majemuk, berwarna merah, berkelamin dua, kelopak bentuk
corong, benang sari 4, kepala sari melekat pada mahkota. Akar : tunggang,
berwarna cokelat
4.
Bunga Merak
Habitat
: Habitus Perdu,
tahunan,
Daun : Majemuk, menyirip, anak daun
bersirip 4-12 pasang, bulat telur, ujung dan pangkal membulat, tepi rata,
panjang 1-3 cm, lebar 5-15 mm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk tandan,
di ujung batang, berkelamin dua, kelopak bentuk tabung, pendek, bertaju lima,
merah, benang sari sepuluh, lepas, panjang 5,5-7,5 mm, pangkal tangkai sari
berambut, kepala sari
coklat, daun mahkota panjang 2-3 cm, bentuk terompet, merah.
Biji : Polong, panjang 6-12 cm,
pipih, hitam. Kecil, bentuk jarum, coklat kehitaman.
Akar
: Tunggang, bulat, coklat.
5.
Bunga Orok-orok
Habitus Semak, menahun, tinggi 0,5-2 m.Batang Tegak,
bulat, permukaan kasar, coktat. Daun Majemuk, berbilang 3, tersebar, helai daun
bentuk lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 10-18 cm, tebar
5-7 cm, tangkai pendek, pertulangan menyirip, permukaan berbulu, hijau. Bunga Majemuk, di ketiak daun, bentuk
malai, panjang 10-15 cm, kelopak panjang 1 cm, benang sari pendek, putih, putik
satu, panjang ± 2 mm, mahkota bentuktabung, panjang 5-11 mm, putih. Buah
Polong, lonjong, panjang 3-13 mm, lebar 6 mm, masih muda hijau setelah tua
coklat. Biji Bulat, kecil, hitam. Akar Tunggang, putih kecoklatan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Bunga dapat diklasifikasikan berdasarkan atas organ kelamin bunga yaitu
bunga sempurna (perfect flower) dan bunga tidak sempurna (imperfect
flower).
2. Bunga dapat diklasifikasikan atas dua macam berdasar kelengkapan bunga
yaitu bunga lengkap (complete flower) dan bunga tak lengkap (incomplete
flower).
3. Bunga sepatu, dan kembang merak termasuk bunga lengkap sedangkan bunga jagung, orok-orok, dan asoka termasuk bunga tak lengkap.
4. Klasifikasi bunga berdasarkan kelengkapan alat kelamin jantan (benang sari)
dan betina (putik) yang tergolong bunga sempurna (perfect flower) yaitu
bunga sepatu, asoka, dan kembang merak sedangkan bunga orok-orok dan jagung tergolong bunga tidak sempurna (imperfect flower).
4.2 Saran
Saran yang pertama ini saya ajukan kepada pihak laboratorium,
yaitu agar selalu mengusahakan alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
bisa disediakan sebelum praktikum dimulai, agar praktikum bisa berjalan dengan lancar.
Selanjutnya saran untuk dosen dan asisten pembimbing, jangan pernah jenuh dan bosan
dalam membimbing praktikan.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=Bunga+Kembang+Merak&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
(diakses pada 22 November 2013)
http://www.tamanminimalisku.com/2013/07/kembang-merak-caesalpinia-pulcherrima.html (diakses
pada 22 November 2013)
Darjanto dan Siti Satifah.1987. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga Dan
Teknik Penyerbukan Silang Buatan. Jakarta: PT Gramedia.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1999. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar