Nama : Dedi Rian Rohmawan
NPM : E1J013051
Tugas : Bahasa Indonesia (merangkum buku)
Dosen : Drs. Supadi, M. Hum.
Judul buku : Cabai Jawa
Pengarang : H. Rahmat Rukmana
Penerbit :
KANISIUS
Cabai
Jawa
Indonesia
merupakan salah satu negara yang kaya akan plasma nutfah (germ plasm) tanaman
obat. Salah satunya adalah cabai jawa yang merupakan tanaman yang dapat
dijadikan obat tradisional. Masyarakat jawa, madura, sulawesi, dan ambon telah
mengenal dan menggunakan cabai jawa sejak lama.
Cabai
jawa secara empiris terbukti bermanfaat sebagai obat. Hasil penelitian
toksistas akut menunjukkan bahwa penginfusan cabai jawa sebagai obat dalam
melalui kerongkongan termasuk aman. Namun, penelitian lain membuktikan bahwa
penginfusan cabai jawa menyebabkan peranakan (uterus) berkontraksi, sehingga
dengan dosis tertentu dapat menyebabkan keguguran. Oleh sebab itu, wanita hamil
sebaiknya tidak menggunakan ramuan yang mengandung cabai jawa karena
menimbulkan teratogenisitas.
Pengenalan
cabai jawa merupakan apreai untuk menumbuhkan kecintaan terhadap pengembangan
dan pelestarian tanaman tersebut. Tanaman cabai jawa yang tumbuh di berbagai
daerah merupakan tanaman asli indonesia. Pada mulanya, penanaman cabai jawa
hanya terkonsentrasi di jawa. Namun, saat ini tanaman cabai jawa banyak ditanam
di berbagai daerah, diantaranya Jawa, Madura, Sulawesi, Lampung dan Ambon.
Kedudukan
tanaman cabai jawa dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae
Phyllum :
Spermatophyta
Kelas :
Angiospermae
Sub kelas : Monocotyledonae
Ordo :
Piperales
Famili :
Piperaceae
Genus :
Piper
Spesies :
Piper retrofractum Vahl.
Dalam
genus piper terdapat 600 – 2.000 spesies yang tersebar di daerah tropis. Dari
jumlah spesies tersebut, hanya beberapa spesies saja yang diusahakan, seperti
tanaman lada (Piper nigrum), sirih (Piper betle), dan kemukus (Piper cubeba L.f.).
Karakteristik
morfologi tanaman cabai jawa hampir mirip dengan tanaman lada. Batang cabai
jawa merupakan bentuk peralihan antara Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae ,
yaitu jaringan pengangkut terletak dalam dua lingkaran pembuluh atau lebih.
Daun cabai jawa berbentuk bulat telur sampai lonjong atau agak memanjang,
berwarna hijau muda mengkilap, pangkal daun membulat, dan ujung daun meruncing.
Bunga cabai jawa berkelamin tunggal, berbentuk bulir dengan bulir bunga jantan
lebih panjang daripada bunga betina. Buah cabai jawa berbentuk bulat memanjang,
berwarna merah cerah dengan biji berukuran antara 2-2,5 cm. Buah muda berwarna
hijau, saat tua berwarna kecoklat-coklatan, dan buah yang matang berwarna
merah.
Pada
prinsipnya, tanaman cabai jawa dapat diperbanyak secara generatif (biji) dan
secara vegetatif (stek batang).
Perbanyakan cabai jawa dengan biji (benih) biasanya menghasilkan tanaman
yang tidak seragam dan berbunga lebih lambat, sehingga cara ini hanya dilakukan
dalam skala penelitian. Perbanyakan yang mudah dilakukan adalah dengan cara
setek. Karena dapat dihasilkan tanaman yang pertumbuhannya seragam dan
mempunyai sifat-sifat genetik yang sama dengan induknya.
Penyiapan
lahan untuk pengolahan tanah pada prinsipnya adalah mengubah tanah dengan
menggunakan alat-alat pertanian, sehingga diperoleh susunan tanah yang baik
ditinjau dari struktur dan porositas tanah.
Untuk
waktu tanam yang paling baik pada tanaman cabai jawa adalah pada awal musim
hujan atau awal musim kemarauyang masih ada rintik-rintik hujan. Di daerah yang
memiliki sumber air cukup dapat dilakukan penanaman sepanjang musim. Sebelum
tanam, sebaiknya bibit dari pesemaian diadaptasikan terlebih dahulu selama 2-4
munggu di lokasi kebun (penanaman).
Pada
tahap pemeliharaan tanaman berbagai aktivitas yang harus dilakukan adalah
pengairan, penyulaman, penyiangan, pemupukan, pemasangan mulsa, pemasangan
tanaman panjat, pemangkasan, dan pengendalian hama dan penyakit.
Kuantitas
dan kualitas produksi cabai jawa sangat ditentukan oleh perlakuan panen dan penanganan
pasca panen. Kegiatan panen perlu memperhatikan stadium buah yang cepat,
sedangkan penanganan pasca panen harus dilakukan dengan cepat.
Waktu
panen cabai jawa yang paling baik adalah pada saat buah stadium tua, yaitu buah
telah berwarna kekuning-kuningan sampai agak kemerah-merahan.
makasih kakak
BalasHapus