Selasa, 13 Mei 2014

laporan praktikum biologi umum acara. 5 morfologi bunga

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
(MKP-101)
   ACARA 5. MORFOLOGI BUNGA



                             Disusun Oleh :
                       Nama                   :Dedi Rian Rohmawan
                       NPM           : E1J013051
Prodi           : Agroekoteknologi
Dosen         : Ir. Marlin, M.Sc
Asdos         : Imam dan Oktavia Rahmayanti


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2 0 1 3

BAB I
PENDAHULAN

1.1  Latar Belakang
Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan generatif. Pada umumnya bunga majemuk memiliki 4 organ utama, yaitu: kelopak (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah (ovary).
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan kedalam :bunga lengkap, yaitu bunga yang memiliki keempat organ bunga (kelopak, mahkota, benang sari dan putik); dan bunga tak lengkap, yaitu bunga yag tidak memiliki salah satu atau lebih organ bunga tersebut
Dilihat dari alat generatifnya, ada bunga sempurna dadan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki benang sari dan putik. Sedangkan bunga tidak sempurna hanya memiliki salah satu organ generative tersebut. Dalam hal ini maka ada bunga jantan (staminate) dan ada pula bunga betina (pistilate).
Pengetahuan tentang morfologi bunga dapat mempermudah kita dalam menentukan metode pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat menentukan jenis penyerbukannya. Proses penting dalam daur hidup suatu tanaman adalah penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan (pollination) merupakan peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan merupakan tahap awal dari terbentuknya individu atau tanaman baru. Penyerbukan dapat terjadi secara alami dengan bantuan angin, air, manusia, serangga atau hewan lainnya dan lain-lain.

1.2  Tujuan praktikum
1.      Mengenal bunga tunggal dan majemuk, bangian-bangian bunga, dan bentuk mahkota bunga.




BAB II
METODOLOGI

2.1 Waktu dan tempat
            Praktikum ini berlangsung pada:
            Hari                 : Selasa
            Tanggal           : 19 November 2013
            Pukul               : 10.00- 12.00
            Tempat            : Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
2.2  Alat dan Bahan
            Alat-alat yang digunakan adalah:
1.      Pensil, penghapus dan pena
Bahan-bahan yang digunakan adalah:
1.      Bunga kembang sepatu
2.      Bunga kedelai, kacang tanah, LCC, atau orok-orok.
3.      Bunga kembang merak
4.      Bunga asoka
5.      Bunga betina jagung
2.3 Prosedur kerja      
1. Tulis nama Latin dari preparat no 1 sampai 5 (Familia dan spesies)
2. Gambar bagian bunga secara lengkap dan berilah keterangan dalam bahasa Indonesia dan Latin
3. sari dan putik, bentuk mahkota, bunga tunggal atau majemuk, (jika bunga majemuk sebutkan susunannya). Keterangan yang harus dilengkapi: bunga lengkap atau tidak lengkap, bunga sempurna atau tidak sempurna, jumlah benang
4. Tugas tambahan:
ü  Uraikan fungsi mahkota bunga
ü  Kegunaan dan fungsi bunga
ü  Susunan bunga majemuk dan berikanlah contoh masing-masing satu




BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data hasil pengamatan
1.      Bunga Kembang Sepatu
2.      Bunga Orok-orok
3.      Bunga Kembang Merak
4.      Bunga Asoka
5.      Bunga Betina Jagung
3.2 Pembahasan
    Bunga merupakan sistem pucuk yang termodifikasi. Bunga pada dasarnya adalah bagian dari tunas. Tunas atau kuncup ada dua macam yakni kuncup yang nantinya menjadi batang dan tunas yang dalam perkembangannya menjadi bunga. Tunas yang merupakan bakal bunga disebut alabastrum atau gemma florifera. Tunas yang mengalami perubahan menjadi bunga pertumbuhan batangnya akan terhanti dan akan termodifikasi menjadi tangkai dan dasar bunga. Sedangkan daun yang ada di bagian atasnya sebagian ada yang masih tetap bersifat seperti daun hanya bentuk dan warnanya berubah. Akibat dari terhentinya pertumbuhan batang maka ruas-ruas menjadi pendek. Oleh karena itu, bagian bunga yang merupakan metamorfosis daun tampak bagian-bagiannya saling bertumpuk dan sangat rapat. Kadang-kadang tampak tersusun dalam lingkaran-lingkaran (Tjitrosoepomo, 1999).
Bunga merupakan organ yang penting bagi tanaman terutama untuk proses perkembangbiakan secara seksual. Komponen dasar dari suatu bunga adalah kelopak, tajuk atau mahkota bunga, benang sari dan putik. Bunga dapat diklasifikasikan berdasarkan kelengkapan bagian utama bunga menjadi dua macam yaitu :
                     1.            Bunga lengkap (complete flower)
Bunga yang bagian – bagiannya (organnya) lengkap atau memiliki semua bagian utama bunga yaitu dasar bunga (reseptacle), kelopak bunga (sepal), mahkota bunga (petal/corolla), alat kelamin jantan (stamen) dan alat kelamin betina (pistil).
                     2.            Bunga tidak lengkap (incomplete flower)
Bunga yang tidak mempunyai salah satu bagian utama bunga.
Klasifikasi bunga ditinjau dari kelengkapan organ kelamin bunga dibagi menjadi dua, yaitu:
         1.            Bunga sempurna (perfect flower)
Apabila dalam satu bunga terdapat organ jantan (stamen) dan organ betina (pistil) disebut bunga sempurna. Bunga tersebut disebut juga bunga hemafrodit.
         2.            Bunga tidak sempurna (imperfect flower)
Apabila dalam satu bunga hanya terdapat salah satu alat kelamin saja maka bunga itu disebut bunga tidak sempurna. Bunga yang memiliki organ kelamin jantan (stamen) saja disebut bunga jantan (staminate flower), sedangkan bunga yang hanya memiliki organ kelamin betina (pistil) saja disebut bunga betina (pistilate flower).


Berikut merupakan bagian dari bagian-bagian dari bunga tunggal dan majemuk;
1.      Bunga tunggal
·         Tangkai bunga (pedicellum)
·         Dasar bunga (receptaculum)
·         Hiasan bunga (perianthium)
a.       Kelopak (kalyx)
b.      Tajuk bunga (corolla)
·         Alat kelamin jantan
·         Alat kelamin betina
2.      Bunga majemuk
·         Ibu tangkai bunga (pedunculus)
·         Tangkai bunga (pedicellus)
·         Dasar bunga (receptaculum)
·         Daun pelindung (bractea)
·         Daun tangkai (bracteola)
·         Bunga

Penjelasan mengenai tiap bunga hasil praktikum akan dijelaskan pada keterangan di bawah ini.
1.      Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Bunga sepatu ini dapat menyerbuk sendiri karena posisi putik dan benang sarinya. Bunga ini memiliki tugu yaitu merupakan modifikasi dari mahkota bunga. Bunga sepatu ini juga termasuk bunga sempurna dan lengkap karena memiliki mahkota bunga, benang sari, putik dan kelopak.

2.      Bunga Jagung (Zea mays)
Jagung adalah tanaman berumah satu. Bunga betina tumbuh di bawah bunga jantan. Bunga betina disebut tongkol yang dibungkus oleh kelopak-kelopak bunga yang berjmlah 6-14 helai (Hardjodinomo, 1980).
Tangkai kepala putik merupakan benang yang panjang dan terjuntai di ujnug tongkol sehingga kepla putik menggantung diluar tongkol. Bakal biji tumbuh pada tongkol yang dibungkus oleh kelopak bunga tadi. Satu bakal biji mempunyai satu tangkai kepala putik dan satu kepala putik. Satu batang tongkolnya lebih dari satu.
3.      Bunga Asoka
Morfologi tanaman soka sebagai berikut:
Batang : tegak, berkayu bulat, percabangan simpodial, putih kotor. Daun : tunggal, lonjong, pangkal meruncing, tepi rata, ujung runcing, pertulangan daun menyirip. bunga : majemuk, berwarna merah, berkelamin dua, kelopak bentuk corong, benang sari 4, kepala sari melekat pada mahkota. Akar : tunggang, berwarna cokelat
4.      Bunga Merak
Habitat    : Habitus  Perdu, tahunan, 
Batang     : tinggi 2-4 m. Berkayu, bulat, bercabang-cabang, coklat keputihputihan.
Daun     : Majemuk, menyirip, anak daun bersirip 4-12 pasang, bulat telur, ujung dan pangkal membulat, tepi rata, panjang 1-3 cm, lebar 5-15 mm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga    : Majemuk, bentuk tandan, di ujung batang, berkelamin dua, kelopak bentuk tabung, pendek, bertaju lima, merah, benang sari sepuluh, lepas, panjang 5,5-7,5 mm, pangkal tangkai sari berambut, kepala sari coklat, daun mahkota panjang 2-3 cm, bentuk terompet, merah.
Biji       : Polong, panjang 6-12 cm, pipih, hitam. Kecil, bentuk jarum, coklat kehitaman.
Akar      : Tunggang, bulat, coklat.

5.      Bunga Orok-orok
Habitus Semak, menahun, tinggi 0,5-2 m.Batang Tegak, bulat, permukaan kasar, coktat. Daun Majemuk, berbilang 3, tersebar, helai daun bentuk lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 10-18 cm, tebar 5-7 cm, tangkai pendek, pertulangan menyirip, permukaan berbulu, hijau. Bunga Majemuk, di ketiak daun, bentuk malai, panjang 10-15 cm, kelopak panjang 1 cm, benang sari pendek, putih, putik satu, panjang ± 2 mm, mahkota bentuktabung, panjang 5-11 mm, putih. Buah Polong, lonjong, panjang 3-13 mm, lebar 6 mm, masih muda hijau setelah tua coklat. Biji Bulat, kecil, hitam. Akar Tunggang, putih kecoklatan.









BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1.            Bunga dapat diklasifikasikan berdasarkan atas organ kelamin bunga yaitu bunga sempurna (perfect flower) dan bunga tidak sempurna (imperfect flower).
         2.            Bunga dapat diklasifikasikan atas dua macam berdasar kelengkapan bunga  yaitu bunga lengkap (complete flower) dan bunga tak lengkap (incomplete flower).
         3.            Bunga sepatu, dan kembang merak termasuk bunga lengkap sedangkan bunga jagung, orok-orok, dan asoka termasuk bunga tak lengkap.
         4.            Klasifikasi bunga berdasarkan kelengkapan alat kelamin jantan (benang sari) dan betina (putik) yang tergolong bunga sempurna (perfect flower) yaitu bunga sepatu, asoka, dan kembang merak sedangkan bunga orok-orok dan jagung tergolong bunga tidak sempurna (imperfect flower).

4.2 Saran
Saran yang pertama ini saya ajukan kepada pihak laboratorium, yaitu agar selalu mengusahakan alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum bisa disediakan sebelum praktikum dimulai, agar praktikum bisa berjalan dengan lancar. Selanjutnya saran untuk dosen dan asisten pembimbing, jangan pernah jenuh dan bosan dalam membimbing praktikan.












DAFTAR PUSTAKA


Darjanto dan Siti Satifah.1987. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga Dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan. Jakarta: PT Gramedia.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1999. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar