MAKALAH DASAR-DASAR AGRONOMI
TENTANG
PERTUMBUHAN TANAMAN
Disusun Oleh:
Tri
Wahyuni (E1J013047)
Dedi
RR (E1J013051)
Moza
Feranda (E1J013055)
Magdalena (E1J013060)
Nasiroh (E1J013061)
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
PRODI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
Kata Pengantar
Alhamdulillahirobilalamin,
segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala karunia dan nikmat-Nya
yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Dalam
makalah ini penyusun mengangkat tema tentang PERTUMBUHAN TANAMAN, sebagaimana
amanat yang diberikan oleh dosen kepada penyusun dalam memenuhi tugas
DASAR-DASAR AGRONOMI. Sebuah hal yang sangat berharga bagi penyusun atas
diberikannya tugas ini, karena dengan tugas pembuatan makalah ini khususnya
penyusun akan dapat mengetahui dan lebih mengenal tentang hal-hal yang
berkaitan dengan PERTUMBUHAN TANAMAN. Suatu hal yang terpenting adalah
mendapatkan ilmu pengetahuan baru, pengalaman baru dan lebih mengerti tentang
apa itu pertumbuhan tanaman. Dalam kesempatan ini penyusun menghaturkan rasa
terima kasih tak terhingga kepada Ibu Merakati
yang telah membimbing kami.
Meskipun
demikian, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu sumbang - saran maupun masukan
sangat kami harapkan. Atas segala kekurangan dalam pembuatan
makalah ini, penyusun mohon dibukakan pintu maaf seluas-luasnya.
Demikian
dari kami, semoga segala tujuan baik dengan hadirnya makalah ini dapat
tercapai.
Amin
amin ya robal a’lamin.
Bengkulu,
Oktober 2014.
Penyusun
DAFTAR
ISI
...... HALAMAN JUDUL...................................................................................................
...... KATA PENGANTAR.................................................................................................
...... DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang.............................................................................................................
1.2.
Rumusan Masalah ........................................................................................................
1.3.
Tujuan Penulisan ..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian pertumbuhan tanaman................................................................................
2.2.
Tahap-tahap pertumbuhan tanaman..............................................................................
2.3.
Macam-macam pertumbuhan tanaman.........................................................................
2.4.
Faktor-faktor pertumbuhan tanaman............................................................................
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan...................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Segala sesuatu yang hidup di
muka bumi ini pasti mengalami pertumbuhan. Mulai dari makhluk hidup yang tak
kasat mata hingga makhluk hidup yang kasat mata. Pertumbuhan dimulai dari embrio
menjadi zigot hingga menjadi individu baru. Dalam suatu pertumbuhan pasti tidak
akan terlepas dari yang namanya perkembangan karena pertumbuhan dan
perkembangan selalu beriringan. Akan tetapi perkembangan hanya dimulai dari
fase vegetatif. Pertumbuhan bersifat irreversible artinya tidak dapat balik,
sedangkan perkembangan bersifat reversible artinya dapat balik.
Akan
tetapi pada makalah ini hanya dibahas tentang pertumbuhan pada tanaman.
Pertumbuhan tanaman merupakan hasil dari berbagai proses fisiologi yang
melibatkan faktor genotipe yang berinteraksi dalam tubuh tanaman dengan faktor
lingkungannya. Proses pertumbuhan tanaman yaitu pertamabahan ukuran, bentuk dan
jumlah sel.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan pertumbuhan tanaman?
2. Bagaimana
tahap-tahap dalam pertumbuhan tanaman?
3. Apa
saja macam-macam pertumbuhan tanaman?
4. Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan pertumbuhan tanaman.
2. Dapat
mengetahui dan memahami setiap tahapan pada pertumbuhan tanaman.
3. Mengetahui
macam-macam pertumbuhan tanaman.
4. Dapat
menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pertumbuhan Tanaman.
Salah satu ciri organisme adalah mengalami
pertumbuhan. Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi
pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).
Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Pertumbuhan tanaman adalah pertambahan
ukuran sel yang bersifat irreversible, dan juga bertambahnya jumlah protoplasma
dan juga bobot kering pada tanaman.
Pada tanaman yang sedang tumbuh,
terlihat adanya pembentukan organ-organ baru. Misalnya daun semakin banyak,
akar semakin panjang dan bertambah banyak. Melihat arah pertumbuhan, tanaman
tumbuh kedua arah utama:
-
Akar ke bawah (Menuju ke bumi)
-
Daun (dan batang) ke atas
Secara umum pertumbuhan pada tanaman
diawali pada stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina
dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang
akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan
yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai
struktur dan fungsi yang berbeda. Peristiwa diferensiasi menghasilkan
perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga
perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks. Auksanometer
adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang
terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala
atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.
2.2
Tahap-tahap Pertumbuhan Tanaman.
2.2.1 Tahap Awal
Pertumbuhan
1. Mula-mula biji
melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
2. Saat air masuk ke dalam biji,
enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai
reaksi kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain,
mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis
cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
Gambar 2.1 Bagian-bagian biji
2.2.2 Perkecambahan
1. Perkecambahan
terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhanplumula (calon batang).
2. Faktor
yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
3. Perkecambahan
biji ada dua macam, yaitu:
a) Tipe
perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang
sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama
daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan
kacang hijau.
Gambar 2.2 Tipe perkecambahan
epigeal
b)
Tipe perkecambahan di bawah tanah
(hipogeal)
Epikotil memanjang
sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon
tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan
kacang kapri (Pisum sativum).
Gambar 2.3 Tipe perkecambahan
hipogeal
2.3 Macam-macam pertumbuhan
tanaman.
2.3.1 Pertumbuhan Primer
Terjadi
sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio
memiliki 3 bagian penting :
a.
Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b.
Akar embrionik yaitu calon akar
c.
Kotiledon yaitu cadangan makanan
Gambar 2.4 Embrio Tumbuhan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur
dengan alat yang disebut auksanometer.Daerah pertumbuhan pada akar dan
batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah:
a. Daerah pembelahan Sel-sel di
daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan Berada di
belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi Bagian paling
belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.
Setelah fase perkecambahan, diikuti
pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer
yang terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar,
batang, dan daun. Tiga sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai berikut.
b. Meristem dasar yang akan
berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan
korteks pada akar di antara style dan epidermis.
c. Prokambium, yaitu lapisan dalam
yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu
floem dan xilem.
2.3.1.1 Pertumbuhan
Primer Pada Akar
Akar muda yang keluar dari biji
segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk sistem perakaran tanaman. Pada
ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah pertumbuhan sebagai berikut.
a. Tudung
akar (kaliptra). Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung
terhadap benturan fisik ujung akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi
lain ujung akar, yaitu memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar
dilengkapi dengan sekresi cairan polisakarida. Perbedaan antara tudung akar
dikotil dan monokotil sebagai berikut:
i.
Pada tudung akar dikotil, antara ujung
akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang jelas dan tidak memiliki titik
tumbuh pada kaliptra tersebut.
ii.
Pada tudung akar monokotil, antara
ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas atau nyata dan mempunyai
titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen.
iii.
Sel-sel
kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang
disebut kolumela.
Gambar
2.5 Jaringan meristem apikal akar. a. tudung akar b. meristem c. daerah
pemanjangan sel d. korteks e. floem f. xylem
a. Meristem merupakan
bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan pembelahan
secara mitosis.
Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel
tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh
sel-sel me-ristem primer dari perkembangan sel-sel meristem apical.
b. Daerah
pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil
pembelahan meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas
pertumbuhan dan perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di
daerah ini menjadi lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut
berperan penting untuk membantu daya tekan akar dan proses pertumbuhan
memanjang akar.
c. Daerah
diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok se-suai
dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian
akan memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
2.3.1.2 Pertumbuhan
Primer pada Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer
pada batang meliputi
daerah pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada
ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan
tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek karena
jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan,
dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.
Gambar
2.6 Irisan membujur ujung batang
2.3.2 Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem
sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada
tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter)
tumubuhan.
- Mula-mula kambium hanya terdapat
pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis ataukambium intravasikuler. Fungsinya adalah
membentuk xilem dan floem primer.
- Selanjutnya parenkim akar/batang
yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
- Kambium intravasis dan intervasis
membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah
dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat
ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari
pertumbuhan kulit. Ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup, ke luar
membentuk felem yaitu sel-sel mati.
2.4 Faktor-faktor Pertumbuhan
Tanaman.
Tumbuhan dapat tumbuh karena adanya
faktor-faktor yang mendukung. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Hormon
pertumbuhan
Hormon
pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian tertentu untuk melakukan
pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar
2. Nutrisi
Tanaman
membutuhkan mutlak 13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya. Unsur hara
tersebut harus berbentuk ion untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+,
HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan sebagainya.
3. Gen
Gen
yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi
ke generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan)
sulit diubah meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen
sifat pendek dari induk pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan
yang memiliki gen penentu buah rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya
manis.
4. Lingkungan
Faktor-faktor lingkungan
dapat berupa, cahaya, ph, kerapatan tanaman dan suhu.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah Peristiwa
perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan
ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/
terukur. Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke
hari terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji)
yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh,
terlihat adanya pembentukan organ-organ baru. Misalnya daun semakin banyak,
akar semakin panjang dan bertambah banyak. Pertumbuhan dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti hormon, gen, nutrisi dan lingkungan. Pertumbuhan dibagi
menjadi dua macam yaitu pertumbuhan primer dan sekunder. Pertumbuhan dimulai
dari tahap awal, perkecambahan, tanaman muda hingga tanaman dewasa.
DAFTAR
PUSTAKA
http://irpanespanas.blogspot.com/2013/03/makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan.html (Diakses, 12
Oktober 2014).
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_tanaman
(Diakses, 12 Oktober 2014).
http://garda-pengetahuan.blogspot.com/2013/08/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
(Diakses, 12 Oktober 2014).
https://www.google.co.id/search?q=tahapan+pertumbuhan+tanaman&es_sm=93&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=His6VJSCF5CWuASDzICwAg&ved=0CCoQsAQ&biw=1024&bih=458
(Diakses, 12 Oktober 2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar