LAPORAN
PRAKTIKUM GENETIKA
Acara
5
CHI-SQUARE
TEST (UJI X2)
Nama : Dedi Rian Rohmawan
Npm
: E1J013051
Kelompok : 1 (Satu)
Shift
: B2
Hari/
Tanggal : Senin, 28 April 2014
Co-Ass : Ahmad Joyo S
Dosen
Pembimbing : Rustikawaty, Ir. MS. Dr.
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Genetika merupakan bidang ilmu
biologi yang mempelajari pewarisan sifat yang diturunkan secara turun-temurun
dari induk ke anaknya. Akan tetapi segala sifat yang diturunkan tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor gen/ faktor internal akan tetapi juga dipengaruhi
faktor lingkungan/ faktor eksternal. Pewarisan sifat ini telah dibuktikan oleh
mendel dengan uji cobanya tentang persilangan, baik persilangan monohibrid
maupun dihibrid. Contoh persilangan yang dilakukan yaitu pada tanaman kacang
kapri. Akan tetapi semua percobaan yang telah dilakukan haruslah diuji ulang
sehingga percobaan tersebut dapat dianggap benar dan dapat diterima.
Salah satu percobaan yang pernah
dilakukan oleh ahli biologi dibidang genetika adalah Uji Chi-Square Test (uji X2).
Dimana uji ini bertujuan untuk memastikan apakah suatu percobaan yang dilkukan
sudah benar atau tidak. Maka melalui praktikum ini kami akan melakukan hal yang
sama.
Tujuan dari X2 adalah untuk mengetahui apakah data yang didapat
dari hasil pengamatan sesuai dengan nilai atau nilai ekspektasinya yang juga
dapat diartikan bahwa hasil observassinya sesuai dengan model atau teori.
Ukuran seberapa besar deviasi tersebut dituliskan dalam formula atau rumus
berikut :
X2
Keterangan:
Oi = Jumlah individu yang diamati pada fenotipe ke-i
Ei = Jumlah individu yang diharapkan atau secara teoritis pada
fenotipe ke-i
Σ = Total dari semua kemungkinan nilai (Oi-Ei)2/Ei
untuk keseluruhan fenotipe.
Umumnya, statistisik menggunakan kemungkinan (probabilitas 5 % atau
0,05) untuk menggambarkan batas antara diterima atau ditolaknya suatu
hipotesis. Nilai X2 = 3,841 terletak dibawah probabilitas 5%.
Seseorang akan mendapatkan nilai X2 3,841 karena kebetulan, hanya
kira-kira 5% dari percobaan yang sama apabila hipotesis benar. Apabila X2
lebih besar dari 3,841 maka probabilitas bahwa deviasi terjadi karena kebetulan
akan lebih kecil dari 5%. Apabila ini diperoleh, maka hipotesis yang menyatakan
bahwa data pengamatan dan data teoritis sama atau sesuai ditolak.
Nilai 3,841 berasal dari table 5.2 atau table X2 (pada buku
penuntun praktikum) perhatikan
nilai yang terletak dibagian atas table 5.2 yang menunjukkan besarnya taraf uji
dan disebelah kiri bawah menunjukkan degree of freedom atau
derajat bebas (mulai dari 1, 2, . . . hingga 30). Derajat bebas (db) dalam hal
ini memiliki nilai sama dengan banyaknya kelas fenotipe dikurangi satu. Dengan
melihat titikpotong pada baris db = 1 dan tarif uji 5% ditemukan nilai 3,841
yang merupakan nilai maksimum dari X2 yang dapat diterima bahwa
deviasi terjadi karena kebetulan. (Suryati, dkk. 2013).
Untuk mengevaluasi suatu
hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi – deviasi
dari nilai – nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan
demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya
sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). (Anonim. 2012).
Uji
Chi Kuadrat adala hasil pengujian hipotesis mengenai perbandinga antara
frekuensi observasi yang benar-benar terjadi/actual dengan frekuensi harapan.
Frekuensi observasi, nilainya didapat dari hasil percobaan. Sedangkan frekuensi
harapan nilainya dapat dihitung secara teoritis. Dalam statistic distribusi chi
square digunakan dalam banyak hal. Mulai dari pengujian proporsi data multinom,
menguji kesamaan rata-rata poisson serta pengujian hipotesis. (Suryo, 2003).
1.2
Tujuan
Adapun tujuan pada
praktikum kali ini, yaitu:
1.
Menghitung X2 untuk menentukan apakah data yang diperoleh cocok
atau sesuai dengan teori atau yang diharapkan.
2.
Menginterpretasikan nilai X2 yang dihitung dengan table X2
BAB II
BAHAN DAN
METODE PRAKTIKUM
2.1 Alat Dan
Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan yaitu:
1.
Kacang buncis merah dan putih
2.
Kantong atau kotak
3.
Petridish
2.2 Cara Kerja
Adapun langkah-langkah
kerja yang dapat kita lakukan dalam praktikum kali ini yaitu:
1.
Kita campur 200 biji kacang merah dan 200 biji kacang
putih, kemudian kita aduk dan kita tempatkan dalam satu kotak.
2.
Selanjutnya kita ambil sampel dari campuran di atas pada
langkah kerja pertama sebanyak 1 petridish penuh.
3.
kita pisahkan dan kita hitung yang merah dan yang
putih.
4.
kemudian kita catat data dalam lembar kerja dan
selanjutnya kita hitung jumlah yang diharapkan berdasarkan jumlah sampel dan
populasi kacang merah dan putih.
5.
langkah kerja terakhir adalah kita lengkapi tabel
lembar kerja yang telahbuat dan hitung X2.
BAB
III
HASIL
PENGAMATAN
Tabel 1.
Perhitungan X2 untuk sampel yang diambil dari populasi 200 kacang
merah dan 200 kacang putih.
Fenotipe
|
Pengamatan
|
Harapan
|
Deviasi
|
(O-E)2
|
|
|
(Observasi = O)
|
(Expected = E)
|
(O-E)
|
||||
X2
|
||||||
Merah
|
96
|
1/2x189= 94,5
|
1,5
|
2,25
|
0,0238
|
|
Putih
|
93
|
1/2x1 89= 94,5
|
-1,5
|
2,25
|
0,0238
|
|
Total
|
189
|
|
0
|
|
0,0476
|
Kesimpulan:
Oleh karena X2
hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,0476< 3,841) maka deviasi terjadi karena kebetulan
belaka, dengan demikian hipotesis diterima.
Tabel 2.
Perhitungan X2 untuk acara 2 (Mendel 1), 20 x.
Fenotipe
|
Pengamatan
|
Harapan
|
Deviasi
|
(O-E)2
|
|
|
(Observasi = O)
|
(Expected = E)
|
(O-E)
|
||||
X2
|
||||||
Merah
|
17
|
3/4 x 20 = 15
|
2
|
4
|
0,267
|
|
Putih
|
3
|
1/4 x 20 = 5
|
-2
|
4
|
0,8
|
|
Total
|
20
|
|
0
|
|
1,067
|
Kesimpulan:
Oleh karena X2
hitung lebih kecil dari X2 tabel (1,067< 3,841) maka deviasi terjadi karena kebetulan
belaka, dengan demikian hipotesis diterima.
Tabel 3. Perhitungan X2
untuk acara 2 (Mendel 1), 40 x.
Fenotipe
|
Pengamatan
|
Harapan
|
Deviasi
|
(O-E)2
|
|
|
(Observasi = O)
|
(Expected = E)
|
(O-E)
|
||||
X2
|
||||||
Merah
|
28
|
3/4 x 40 = 30
|
-2
|
4
|
0,133
|
|
Putih
|
12
|
1/4 x 40 = 10
|
2
|
4
|
0,4
|
|
Total
|
40
|
|
0
|
|
0,533
|
Kesimpulan:
Oleh karena X2
hitung lebih kecil dari X2 tabel (0,533< 3,841) maka deviasi terjadi karena kebetulan
belaka, dengan demikian hipotesis diterima.
Tabel 4. Perhitungan X2
untuk acara 2 (Mendel 1), 60 x.
Fenotipe
|
Pengamatan
|
Harapan
|
Deviasi
|
(O-E)2
|
|
|
(Observasi = O)
|
(Expected = E)
|
(O-E)
|
||||
X2
|
||||||
Merah
|
45
|
3/4 x 60 = 45
|
0
|
0
|
0
|
|
Putih
|
15
|
1/4 x 60 = 15
|
0
|
0
|
0
|
|
Total
|
60
|
|
0
|
|
0
|
Kesimpulan:
Oleh karena X2
hitung lebih kecil dari X2 tabel (0< 3,841) maka deviasi terjadi karena kebetulan
belaka, dengan demikian hipotesis diterima.
Tabel
5. Perhitungan X2 untuk acara 3 (Mendel II).
Fenotipe
|
Pengamatan
|
Harapan
|
Deviasi
|
(O-E)2
|
|
|||||
(Observasi = O)
|
(Expected = E)
|
(O-E)
|
X2
|
|||||||
|
32
|
64
|
32
|
64
|
32
|
64
|
32
|
64
|
32
|
64
|
Bulat Kuning
|
17
|
36
|
18
|
36
|
-1
|
0
|
1
|
0
|
0,05
|
0
|
Bulat Hijau
|
7
|
11
|
6
|
12
|
1
|
-1
|
1
|
1
|
0,167
|
0,083
|
Keriput Kuning
|
6
|
13
|
6
|
12
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0,083
|
Keriput Hijau
|
2
|
4
|
2
|
4
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Total
|
32
|
64
|
|
|
0
|
0
|
|
|
0,217
|
0,166
|
Kesimpulan:
1. Untuk
percobaan pengambilan secara acak sebanyak 32 x.
Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2
tabel (0,217< 7,82) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan
demikian hipotesis diterima.
2. Untuk
percobaan pengambilan secara acak sebanyak 64 x.
Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2
tabel (0,166< 7,82) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan
demikian hipotesis diterima.
Tabel 6. Perhitungan X2
untuk acara 4 (probabilitas), 30 x.
Fenotipe
|
Pengamatan
|
Harapan
|
Deviasi
|
(O-E)2
|
|
|
(Observasi = O)
|
(Expected = E)
|
(O-E)
|
||||
X2
|
||||||
Angka
|
16
|
1/2 x 30 = 15
|
1
|
1
|
0,067
|
|
Gambar
|
14
|
1/2 x 30 = 15
|
-1
|
1
|
0,067
|
|
Total
|
30
|
|
0
|
|
0,134
|
Kesimpulan:
Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2
tabel (0,134< 3,841) maka deviasi terjadi karena kebetulan
belaka, dengan demikian hipotesis diterima.
Tabel 7. Perhitungan X2
untuk acara 4 (probabilitas), 40 x.
Fenotipe
|
Pengamatan
|
Harapan
|
Deviasi
|
(O-E)2
|
|
||
(Observasi = O)
|
(Expected = E)
|
(O-E)
|
|||||
X2
|
|||||||
3A - 0G
|
8
|
5
|
3
|
9
|
1,8
|
||
2A - 1G
|
15
|
15
|
0
|
0
|
0
|
||
1A - 2G
|
9
|
15
|
-6
|
36
|
2,4
|
||
0A - 3G
|
8
|
5
|
3
|
9
|
1,8
|
||
Total
|
40
|
|
0
|
|
6,0
|
||
Kesimpulan:
Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2
tabel (6,0< 7,82) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan
demikian hipotesis diterima.
Tabel 8. Perhitungan X2
untuk acara 4 (probabilitas), 48 x.
Fenotipe
|
Pengamatan
|
Harapan
|
Deviasi
|
(O-E)2
|
|
|
(Observasi = O)
|
(Expected = E)
|
(O-E)
|
||||
X2
|
||||||
4A - 0G
|
3
|
3
|
0
|
0
|
0
|
|
3A - 1G
|
9
|
12
|
-3
|
9
|
0,75
|
|
2A - 2G
|
16
|
18
|
-2
|
4
|
0,22
|
|
1A - 3G
|
14
|
12
|
2
|
4
|
0,33
|
|
0A – 4G
|
6
|
3
|
3
|
9
|
3
|
|
Total
|
48
|
|
0
|
|
4,30
|
Kesimpulan:
Oleh karena X2 hitung lebih kecil dari X2
tabel (4,30< 9,49) maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan
demikian hipotesis diterima.
BAB
IV
PEMBAHASAN
Pada
praktikum kali ini percobaan yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah
suatu data dari hasil pengamatan yang didapat sesui dengan nilai atau nilai
ekspektasinya dan apakah hasil dari data suatu observasi yang diperoleh sesuai
dengan model atau teori yang telah ditentukan.
Pada
hasil pengamatan yang telah diperoleh untuk populasi kacang merah dan putih
kali ini, didapat nilai X2 hitung (nilai X2 dari hasil
pengamatan) lebih kecil dari nilai X2 tabel (nilai X2
pada tabel taraf 5 %). Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima.
Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung pada
populasi kacang merah dan kacang putih:
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel X2, taraf
5% yaitu: 3,841
hasil X2 hitung total = X2
hitung kacang merah + X2 hitung kacang putih
= 0, 0238 + 0,0238 = 0,0476
Pada
hasil pengamatan yang telah diperoleh
dari perhitungan X2 untuk acara 2 (mendel I), dengan 20 x
pengambilan secara acak. Didapat nilai X2 hitung (nilai X2
dari hasil pengamatan) lebih kecil dari nilai X2 tabel (nilai X2
pada tabel taraf 5 %). Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima.
Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung pada
percobaan pertama hukum mendel I yaitu dengan menggunakan model gen (kancing
genetik).
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel X2, taraf
5% yaitu: 3,841
hasil X2 hitung total = X2
model gen merah + X2 model gen putih
= 0,267 + 0,8 = 1,067
Untuk
acara 2 (Mendel I), dengan 40 x pengambilan secara acak didapat hasil nilai X2
hitung lebih kecil dari nilai X2 tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga
hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari
hasil perhitungan X2 hitung pada percobaan kedua hukum mendel I
yaitu dengan menggunakan model gen (kancing genetik).
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel X2, taraf
5% yaitu: 3,841
hasil X2 hitung total = X2
model gen merah + X2 model gen putih
= 0,133 + 0,4 = 0,533
Untuk
acara 2 (Mendel I), dengan 60 x pengambilan secara acak didapat hasil nilai X2
hitung lebih kecil dari nilai X2 tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga
hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari
hasil perhitungan X2 hitung pada percobaan kedua hukum mendel I
yaitu dengan menggunakan model gen (kancing genetik).
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel X2, taraf
5% yaitu: 3,841
hasil X2 hitung total = X2
model gen merah + X2 model gen putih
=
0 + 0 = 0
Pada
hasil pengamatan yang telah diperoleh
dari perhitungan X2 untuk acara 3 (mendel II), dengan 32 dan
64 x pengambilan secara acak. Didapat nilai X2 hitung (nilai X2
dari hasil pengamatan) lebih kecil dari nilai X2 tabel (nilai X2
pada tabel taraf 5 %). Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima.
Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung pada
percobaan untuk hukum Mendel II yaitu dengan menggunakan model gen (kancing
genetik).
dB = n-1 = 4-1 = 3
Untuk niali dB = 3 pada tabel X2, taraf
5% yaitu: 7,82
Untuk 32 kali pengambilan:
-
Hasil X2 hitung total = X2
Bulat Kuning + X2 Bulat Hijau + Keriput Kuning + Keriput Hijau.
=
0,05 + 0,167 + 0 + 0 = 0,217
Untuk 64 kali pengambilan:
-
Hasil X2 hitung total = X2
Bulat Kuning + X2 Bulat Hijau + Keriput Kuning + Keriput Hijau.
= 0 + 0,083 + 0,083 + 0 = 0,166
Selanjutnya
untuk acara 4 (Probabilitas), dengan 30 x pelemparan sebuah mata uang logam
secara acak didapat hasil nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai X2
tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat
diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung
pada percobaan pertama.
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel X2, taraf
5% yaitu: 3,841
hasil X2 hitung total = X2
angka pada mata uang logam + X2 gambar pada mata uang logam
= 0,067 + 0,067 = 0,134
untuk
acara 4 (Probabilitas), dengan 40 x pelemparan tiga buah mata uang logam secara
acak didapat hasil nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai X2
tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat
diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung
pada percobaan kedua.
dB = n-1 = 4-1 = 3
Untuk niali dB = 3 pada tabel X2, taraf
5% yaitu: 7,82
hasil X2 hitung total = X2 3
Angka- 0 Gambar + 2 Angka- 1 Gambar + 1 Anga- 2 Gambar + 0 Angka- 3 Gambar.
= 1,8 + 0 + 2,4 + 1,8 = 6,0
untuk
acara 4 (Probabilitas), dengan 48 x pelemparan empat buah mata uang logam secara
acak didapat hasil nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai X2
tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga hasil hipotesis yang didapatkan dapat
diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil perhitungan X2 hitung
pada percobaan kettiga.
dB = n-1 = 5-1 = 4
Untuk niali dB = 4 pada tabel X2, taraf
5% yaitu: 9,49
hasil X2 hitung total = X2 4
Angka- 0 Gambar + 3 Angka- 1 Gambar + 2 Anga- 2 Gambar + 1 Angka- 3 Gambar + 0 Angka- 4 Gambar.
= 0 + 0,75 + 0,22 + 0,33 + 3 = 4,30
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan dan percobaan tentang Chi-Square Test yang telah dilakukan
maka didapatkan kesimpulan bahwa:
1. Dalam
permasalahan menghitung X2 untuk menentukan apakah data yang
diperoleh cocok atau sesuai dengan teori atau yang diharapkan, maka dapat
diselesaikan menggunakan rumus , sebagai berikut:
X2
2. ketika
dalam percobaan didapatkan hasil yang nilainya lebih kecil (nialai X2
hitung) dibandingkan dengan nilai yang tertera pada tabel chi square test (tabel
hitung X2 ) maka hasil percobaan tersebut dapat diterima.
3. Pada semua pengamatan yang ada dimulai dari Hukum
Mendel I dengan 20 x,
40 x, 60 x pengambilan secara acak. Hukum Mendel II dengan 32 x dan 64 x
pengambilan secara acak,
sampai pehitungan probabilitas dari 30 x, 40 x, dan 48 x, hingga
hasil X2 atau
chi-square test. Dari perhitungan yang telah dilakuakn
didapatkan untuk semua percobaan memiliki nilai X2 hitung lebih
kecil dibandingkan nilai X2 tabel, sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa semua percobaan yang telah didapat diterima.
5.2
Saran
Saran kepada pihak laboratorium,
yaitu agar selalu mengusahakan alat-alat maupun bahan yang dibutuhkan dalam
kegiatan praktikum bisa disediakan sebelum praktikum dimulai, agar praktikum bisa
berjalan dengan lancar. Selanjutnya saran untuk dosen dan asisten pembimbing,
jangan pernah jenuh dan bosan dalam membimbing praktikan. Terakhir saran
untuk sesama praktikan, ikutilah praktikum dengan serius karena pada
praktikum ini dari awal praktikum sampai
akhir praktikum saling berkaitan, ketika kita dalam praktikum awal sudah tidak
mengerti maka untuk praktikum-praktikum selanjutnya kita juga tidak akan bisa
mengerti.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryati, Dotti,
dkk. 2013. Penuntun
Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
Suryo. 2003. Genetika. Yogyakarta:
UGM Press. (Diakses: 28 April 2014)